Keseimbangan Pendidikan di Rumah dan di Sekolah

posted in: Artikel | 0

Pendidikan sangat erat hubungannya dengan kehidupan manusia, karena Pendidikan sangat penting bagi kehidupan manusia. Pendidikan sudah diperoleh sejak bayi baru lahir, bahkan Ketika masih di kandungan manusia sudah memperoleh pendidikan dengan metode membaca dan menghafal, metode dialog, dan beberapa metode lainnya.

Menurut F. Rene Van de Carr, dkk., bahwa The Prenatal Enrichment Unit diHua Chiew General Hospital, di Bangkok Thailand, yang dipimpin Dr. C.Panthuraamphorn, menyimpulkan bahwa bayi yang pada saat di kandungan diberi stimulasi cepat mahir berbicara, menirukan suara, mudah tersenyum spontan, bahkan dapat mengembangkan pola sosial lebih baik pada saat dewasa.

Pendidikan adalah pembelajaran tentang pengetahuan, keterampilan seseorang, yang diturunkan dari generasi ke generasi. Menurut Imam Al Ghazali pendidikan adalah proses memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayat melalui berbagai ilmu pengetahuan.

Sedangkan menurut H. Horne pendidikan adalah proses yang terus-menerus (abadi)  dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang secara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada Tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.

Pendidikan pertamakali dari Keluarga. Sumber: unplash.com
Pendidikan pertamakali dari Keluarga. Sumber: unplash.com

Pendidikan pertama diperoleh dari keluarga, sejak anak lahir orang tua nya lah yang ada di dekatnya. Oleh karena itu seorang anak akan meniru tingkah laku dari kedua orang tuanya. Menurut Mansur (2005 : 319) mendefinisikan pendidikan keluarga adalah proses pemberian positif bagi tumbuh kembangnya anak sebagai pondasi pendidikan selanjutnya.

Pendapat lainnya yaitu dari Abdullah (2003 : 232) pengertian pendidikan keluarga adalah segala usaha oleh orang tua berupa berupa pembiasaan dan improvisasi untuk membantu perkembangan pribadi anak. Ki Hajar Dewantara mengatakan alam keluarga bagi setiap orang (anak) adalah alam permulaan pendidikan. Keluarga juga wahana (tempat) mendidik anak untuk pandai, berpengalaman, berpengetahuan, dan berperilaku dengan baik.

Pendidikan pertama yaitu dating dari keluarga yaitu ibu dan ayah, pendidikan tersebut sangat  penting kelak untuk kehidupan sang anak. Pendidikan dalam lingkungan keluarga bersifat secara informal.

Pengaruh kehidupan saat masih anak-anak sangat berpengaruh kepada kehidupan dewasa kelak, karena pengalaman atau memori saat kecil dapat membentuk kepribadian anak, jika seorang anak tumbuh di keluarga yang harmonis, yang dapat memenuhi kebutuhan biologis maupun psikologis anak, anak tersebut cenderung akan tumbuh menjadi seorang pribadi yang sehat. 

Selain pendidikan informal yaitu pendidikan yang berasal dari rumah, ada juga pendidikan formal yaitu pendidikan yang didapat dari kegiatan program pendidikan yang terstruktur, berjenjang, dan terencana oleh pemerintahan misalnya dari sekolah.

Menurut Pasal 1 ayat 6 Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2001 tentang pengelolaan dan penyelenggara pendidikan, jalur pendidikan mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi. Banyak orang beranggapan pendidikan pertama yang didapat anak pada saat taman kanak-kanak atau sekolah dasar.

Pendidikan saat kanak-kanal dapat menjadi bekal ketika dewasa kelak, apabila sudah terbiasa belajar sejak dini maka Ketika memasuki jenjang yang lebih tinggi anak tersebut tidak kaget dan dapat beradaptasi lebih cepat. 

Menurut Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan formal adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Sedangkan menurut Trommsdroff fan Dasen (2001), pendidikan formal adalah model pendidikan yang mengikuti ‘model barat’, terdiri dari instruksi sistematis dalam pengetahuan dan keterampilan ‘universal’, yang disediakan pada waktu dan tempat yang telah diatur sebelumnya oleh para ahlinya. Secara umum tujuan dari pendidikan formal yaitu untuk menyebarkan ilmu pengetahuan.

Pendidikan formal dan informal tentu memiliki banyak perbedaan contohnya saja pada pendidikan formal kurikulum yang digunakan sudah jelas, memiliki beberapa peraturan juga syarat yang harus dipatuhi oleh seluruh warga yang ada di sekolah tersebut, pendidikan formal juga memiliki proses yang cukup lama dimulai dari sekolah dasar 6 tahun, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas yang ditempuh selama 3 tahun ada juga perguruan tinggi yang ditempuh selama 4 tahun.

Pada pendidikan formal juga terdapat aturan yaitu harus mengikuti ujian. Sedangkan pada pendidikan informal dapat dilakukan dimana saja khususnya pada lingkungan keluarga, tidak ada peraturan atau syarat khusus yang harus dijalankan, juga tidak ada kurikulum tertentu yang harus dijalankan. 

Peran orang tua dan guru saat pertumbuhan serta perkembangan anak sangat lah penting, karena dari orang tua lah si anak bisa mengerti sopan santun, disiplin , dan banyak sebagainya orang tua sangat berpengaruh dalam membentuk kepribadian seorang anak kedepannya.

Dirumah orang tua lah yang memberikan pendidikan tentang karakter. Di sekolah guru adalah pengganti orang tua dirumah guru memiliki peran yang tidak kalah penting, Orang tua sangat berharap anaknya mendapat pendidikan yang sangat cukup maka dari itu peran guru sangat penting dalam memenuhi kebutuhan akademi seorang anak. 

Keseimbangan pendidikan di rumah dan di sekolah sangat penting untuk seorang anak karena seorang anak perlu berilmu budi pekerti dan juga ilmu akademik, pendidikan budi pekerti atau akhlak bisa di dapat saat berada di rumah yang diajarkan oleh orang tua, sedangkan pendidikan akademik bisa di dapat di sekolah atau lembaga pendidikan yang diberikan oleh para guru.

Karena percuma saja anak yang cerdas dalam hal akademi tetapi tidak berbudi pekerti, begitu pula sebaliknya. Maka dari itu seorang anak harus mendapat pendidikan di rumah dan di sekolah yang seimbang.(*)

*Fabira Chandra Dwi Setyawati (22104040059), Prodi Pendidikan Matematika Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Leave a Reply