Sekilas Distro Muslim
Siapa pemuda masa kini yang tidak mengenal istilah distro? Distro atau distribution store adalah toko tempat dimana dijual bebagai macam brand-brand lokal. Berbagai macam produk, mulai dari kaos, jaket, kemeja dan aksesoris dijual di distro dan digandrungi para pemuda maupun bapak-bapak muda. Corak desain baju-baju distro yang ada awalnya berupa corak yang umum, meski terkadang membawa pandangan hidup tertentu dari barat. Melihat hal tersebut kaum muslimin bangkit dan beberapa pihak mencoba membuat distro muslim. Distro muslim juga menjual brand-brand lokal, namun bedanya pada produk yang dijual memiliki corak Islam, bahkan simbol perlawanan terhadap penjajahan barat atas negeri-negeri muslim.
Potensi Distro Muslim di Jogja
Bicara Jogja, kita tidak bisa melepas unsur perlawanan, pergerakan dan kepemudaan. Sejak jaman dahulu Jogja menelurkan revolusioner semacam Pangeran Diponegoro yang berani tampil mendobrak penjajahan Belanda. Kemudian ada Jendral Besar Sudirman yang tetap berjuang meski diatas tandu. Bahkan salah satu kota pemicu gerakan reformasi 98 adalah Jogja dengan mahasiswa sebagai motor utamanya. Motor utama sebuah perubahan adalah pemuda, dan pasar potensial untuk distro muslim juga pemuda.
Belum lagi jika kita bicara mengenai potensi mahasiswa yang masuk dan keluar setiap tahun. Tambahan pemuda-pemudi yang ada setiap tahun ini juga akan membuat Jogja bisa merubah trend nasional. Dari trend keilmuan hingga trend fashion. Meski saat ini dengan adanya internet penyebaran trend lebih cepat karena sekat-sekat wilayah bisa diminimalisir. Namun tetap saja Jogja memiliki aura untuk menjadi trend setter perubahan. Potensi mahasiswa yang keluar masuk ini jika bisa digarap secara apik oleh pengelola distro muslim di Jogja akan menggelinding menjadi trend nasional juga. Bukan hal yang mustahil.
Hambatan Distro Muslim
Namanya hidup pasti ada ujian dan hambatan. Ada beberapa faktor penghambat distro muslim di Jogja, pertama menyebarnya gaya hidup bebas ditengah remaja, kedua permodalan yang ada masih menggunakan riba , ketiga profesionalisme pengusaha muslim yang masih diragukan. Tak ayal lagi di kota Jogja gaya hidup serba bebas sudah sampai pada taraf yang cukup menghawatirkan. Pacaran hingga seks bebas, minum khamer hingga narkoba perlahan namun pasti menunjukkan peningkatan. Yang lebih menyedihkan, ada kemaksiatan yang terstruktur karena mendapatkan legalitas dari pemerintah, seperti diskotek yang mulai menjamur di kota pelajar ini. Ketika generasi muda jauh dari Islam, mereka akan malu untuk memakai produk dari distro muslim karena tidak sesuai dengan tingkah laku mereka.
Permodalan juga menjadi penghambat bagi para pengusaha muslim. Secara syariat mukmin yang baik tidak akan mengambil harta riba. Sistem permodalan konvensional saat ini masih menggunakan ribu. Hal tersebut membuat pengusaha muslim yang akan membuka distro muslim mencari jalan alternatif lain. Insyaa Allah ada jalan keluarnya. Profesionalisme pengusaha muslim banyak yang meragukan karena melihat fakta langsung bahwa kaum muslimin banyak yang menjadi pelaku kemaksiatan, bisnis tidak islami dan ada yang sering bangkrut dan melakukan penipuan. Ini juga punya andil dalam mencari mitra bagi pengusaha muslim yang ingin membuka distro muslim di Jogja.
Mengurai Hambatan Distro Muslim
Kaum muslimin adalah umat terbaik. Setiap hambatan akan coba dipecahkan dengan usaha yang luar biasa. Kita tentu ingat bagaimana kisah Muhammad Al Fatih memindahkan 70 kapal dalam 1 malam bukan? Hal tersebut bisa menjadi inspirasi bagi pengusaha muslim dalam membuka usaha distro muslim. Mengenai masalah menyebarnya gaya hidup bebas di tengah pemuda saat ini. Hal tersebut sudah menjadi hal yang meresahkan banyak pihak, mulai dari pemerintah, ormas, hingga orang tua. Alhamdulillah saat ini ada upaya dakwah yang sungguh-sungguh dari sebagian masyarakat untuk menerapkan Islam dalam kehidupan. Dengan diterapkannya Islam dalam kehidupan pola fikir dan pola sikap bebas dari masyarakat akan bisa diminimalkan. Kesadaran semakin tumbuh dan penerapan Islam dalam kehidupan tinggal menunggu waktu saja. Semakin muncul kesadaran masyarakat, interest terhadap produk dari distro muslim juga akan semakin meningkat.
Riba memang menjadi momok tersendiri, selain merupakan dosa besar, orang yang terlilit riba juga akan mengalami kesempitan hidup di dunia. Islam memberikan jalan berupa syirkah. Dengan jalan syirkah kekayaaan tidak hanya berputar pada orang kaya saja. Karena orang kaya mendapat kesempatan untuk menjadi pemodal, dan orang yang memiliki konsep mendapatkan uang sebagai modal. Wabil khusus disini untuk membuat clothing islami maupun distro muslim. Ada berbagai macam jenis syirkah yang bisa dipilih oleh pengusaha muslim untuk permodalan distro muslim. Tinggal kita ambil mana yang cocok.
Saat ini juga mulai berkembang grup, forum, dan komunitas bisnis Islami. Sudah mulai banyak pengusaha muslim sukses yang mulai berbagi untuk meningkatkan kapasitas pengusaha muslim. Misal ada grup Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI), Pengusaha Muslim Yogyakarta (PMY), Indonesia Islamic Bussines Forum (IIBF) dan sebagainya. Pengusaha muslim maupun calon pengusaha muslim bisa merapat untuk menimba ilmu disana. Ada juga coach-coach bisnis yang perasaan Islamnya bagus, seperti Jaya Setiabudi, Dewa Eka Prayoga, pak Heppy Trenggono, Haris Islam, Bill Yedi Jupriadi dal lainnya yang bisa terus kita gali ilmunya untuk memajukan bisnis dibidang distro muslim.
Khatimah
Ditengah berbagai hambatan, peluang itu masih terbuka lebar. Dan insyaa Allah akan terus melebar seiring dengan meningkatnya upaya penyadaran kaum muslimin akan Islam. Produk-produk dari distro muslim akan menjadi pilihan umat saat kesadaran tersebut mulai mengkristal. Saat ini (19 Desember 2015) di Jogja sendiri sudah ada cukup banyak brand clothing Islami, seperti Mujahidin-Distro, Nafeewear, Naidu Clothing, Kawah, IMOS, Poobiz, Kaos Bapak Sholeh, Thawaf daln lain-lain. Tentu itu menjadi potensi bagi pengusaha muslim jika ingin membuat distro muslim di Jogja. Dan jika merasa lemah ingatlah akan janji Allah dalam surat Muhammad ayat 7 berikut : “Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu.” (TQS Muhammad : 7)
Baca juga : Kaos Distro Muslim & Perang Pemikiran
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.