Sebagai negara dengan mayoritas penduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam bidang pendidikan Islam. Di tengah kerumitannya, beberapa tokoh pendidikan Islam di Indonesia muncul memberikan kontribusinya demi memajukan pendidikan Islam di tanah air.
Kemajuan pendidikan Islam di Indonesia saat ini tentu tidak lepas dari peran penting beberapa tokoh inspiratif. Pada artikel ini Kami akan membahas siapa saja 7 tokoh pendidikan Islam di Indonesia yang telah memberikan kontribusi besar dalam memajukan sistem pendidikan yang berlandaskan nilai Islam.
7 Tokoh Pendidikan Islam di Indonesia
Adapun tokoh pendidikan Islam di Indonesia antara lain;
1. Zainuddin Labay (1890 – 1924)
Nama lengkapnya adalah Zainuddin Labay El-Yunusi, seorang tokoh Islam yang lahir di sebuah rumah gadang tepatnya di Kenagarian Bukit Surungan, Padang Panjang. Beliau lahir tahun 1980 M dan meninggal tahun 1924. Zainuddin Labay merupakan anak dari pasangan Syekh Muhammad Yunus Al-Kalidiyah dan Rafi’ah.
Di usia 8 tahun, beliau sekolah di Government Padang Panjang sampai kelas IV. Namun karena beliau tidak puas dengan metode pembelajaran yang diajarkan oleh gurunya pada waktu itu, beliau akhirnya belajar otodidak. Pengetahuannya banyak diperoleh dari kegemarannya membaca buku.
Zainuddin Labay berhasil menjadi pelopor pembaharuan dalam pendidikan Islam. Perhatian Zainuddin Labay akan pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia sangat kuat, terbukti pada tahun 1914 M beliau membuat artikel di majalah Al Munir. Dalam artikelnya beliau menulis bagaimana mempertahankan pendirian dari kaum muda dan aliran baru dalam Islam.
Beliau memperkenalkan metode dan sistem sekolah yang baru, yaitu membuat sistem berkelas menggunakan kurikulum yang lebih teratur yaitu metode pembelajaran dimulai dengan pengetahuan dasar menggunakan bahasa arab sebelum memulai membaca Al-Qur’an.
Ini hanyalah satu dari banyak hal menarik yang ada di Padang, yang bisa Anda kulik lebih dalam dengan datang langsung ke Padang untuk menjelajahi hal-hal unik tersebut. Pilihlah jasa sewa mobil Padang terpercaya untuk perjalanan wisata Anda di Padang.
2. KH. Hasyim Asy’ari
Tokoh pendidikan Islam di Indonesia berikutnya adalah KH. Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri sekaligus pengasuh Pesantren Tebuireng di Jombang dengan gelar Rais Akbar. Lahir di Jombang pada tanggal 14 Februari tahun 1871, beliau memiliki peran penting selama kemajuan pendidikan Islam di Indonesia.
Dari usia 15 tahun beliau sudah melanglang ke banyak pesantren untuk menuntut ilmu agama. Setelah menikah, KH. Hasyim Asy’ari menunaikan haji dan belajar langsung ke beberapa ulama Mekkah. Karena beliau memiliki pemahaman dan ilmunya yang baik, ia dipercaya untuk mengajar di Masjidil Haram.
Kemudian tahun 1988, setelah pulang ke tanah air, Hasyim Asy’ari mendirikan pesantren Tebuireng. Atas petunjuk gurunya yaitu KH. Kholil bin Abdul Latif Bangkalan, Beliau mendirikan organisasi Islam Nahdatul Ulama atau NU yang sampai sekarang masih berdiri.
Organisasi ini lahir pada tanggal 31 Januari tahun 1926. NU lahir sebagai sebuah respon terhadap dunia Islam yang kala itu dilanda pertentangan paham. Dalam situasi ini, NU hadir sebagai organisasi Islam dengan pemikiran yang moderat.
3. KH. Ahmad Dahlan
KH. Ahmad Dahlan merupakan tokoh Islam yang mendirikan organisasi Islam Muhammadiyah. KH. Ahmad Dahlan lahir pada tanggal 1 Agustus tahun 1868 di DIY.
Pada tahun 1912 Muhammadiyah didirikan untuk mengaktualisasikan gagasan dan pemikirannya yang penuh dengan pembaruan juga sebagai wadah sekolah madrasah ibtidaiyah islamiyah.
Sebelum mendirikan sekolah madrasah tersebut, beliau menjadi anggota di Budi Utomo. Pengajaran agama yang diberikannya di Budi Utomo diterima baik oleh teman-temannya.
Karena itulah akhirnya Ahmad Dahlan didorong untuk meresmikan dan melembagakan kegiatan pendidikan nya ini hingga terbentuklah Muhammadiyah. KH. Ahmad Dahlan termasuk salah satu tokoh pendidikan Islam di Indonesia yang juga sudah memberikan kontribusi besar dalam bidang pendidikan Islam di Indonesia
4. Siti Walidah
Siti Walidah merupakan istri dari KH Ahmad Dahlan. Lahir pada tanggal 3 Januari 1872. Siti Walidah termasuk tokoh pendidikan Islam di Indonesia yang memiliki peranan penting dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia.
Hal ini tentunya sejalan dengan prinsip sinergi pendidikan anak yang bisa dilakukan dimana saja, mulai dari rumah dan lingkungan sekitar yang menjadi bagian penting dalam keberlangsungan pendidikan tersebut.
Siti Walidah berhasil mendirikan pengajian wanita di beberapa kampung. Selain kiprahnya di dunia pendidikan tersebut, Siti Walidah juga memberdayakan dan memberikan perhatian besar kepada para buruh perempuan di usaha batik Kauman.
Melalui usaha ini, Siti Walidah memberikan pengajaran pendidikan agama, membaca dan menulis melalui pengajian yang dilakukannya setelah Maghrib.
5. KH. Wahid Hasyim
KH. Wahid Hasyim merupakan ayah KH. Abdurrahman Wahid, presiden keempat Indonesia. Ia lahir pada tanggal 1 Juni tahun 1964 di Jombang. Ketika usianya 20 tahun, Abdul Wahid Hasyim membantu ayahnya menyusun kurikulum di pesantren.
Ia juga yang menulis surat balasan untuk ulama besar atas nama ayahnya dengan bahasa arab, ia mewakili sang ayah di berbagai pertemuan dengan para tokoh dan ulama.
Bahkan ia juga pernah mencetuskan ide memperbarui sistem dengan sistem terbaru yaitu menambah materi ilmu pengetahuan ke dalam pendidikan. Namun ayahnya menolah usulan tersebut.
Ia berperan besar dalam kemajuan pendidikan Islam karena pada tahun 1935, Abdul Wahid mengusulkan untuk mendirikan madrasah nizamiyah dan diterima oleh ayahnya. Madrasah yang didirikan tersebut membagi sistem pembelajaran yaitu 70 % ilmu pengetahuan dan sisanya untuk ilmu agama.
6. KH. Imam Zarkasyi
KH. Imam Zarkasyi lahir di Gontor tanggal 21 Maret tahun 1910 M. Pemikiran dalam pendidikan Islam yang terkenal dari KH. Imam Zarkasyi adalah panca jiwa.
Panca jiwa adalah nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh para santri. Adapun nilai-nilai tersebut adalah:
- Nilai keikhlasan yang merupakan poin pertama panca jiwa. Setiap melakukan perbuatan tidak boleh didasarkan atas keinginan untuk mendapatkan keuntungan pribadi, namun harus didasarkan karena Allah SWT semata.
- Nilai kesederhanaan yaitu mendidik orang dengan apa adanya tanpa harus menggunakan sesuatu yang tidak diperlukannya.
- Nilai kemandirian yang merupakan kunci utama dalam meraih kesuksesan di masa depan
- Nilai persaudaraan harus ditanamkan sejak dalam kehidupan sehari-hari selama di pesantren.
- Nilai kebebasan namun tidak bisa diartikan kebebasan yang tanpa batas. Kebebasan disini artinya kita tidak bisa berbuat bebas semaunya sendiri.
7. Abdul Malik Karim Amrullah atau Buya Hamka
Buya Hamka merupakan seorang modernis tulen. Lahir Dari dari seorang tokoh pembaharu agama dari Minangkabau yaitu Abdul Karim Amrullah.
Seperti pemikiran modernis lainnya, Buya Hamka melihat ilmu pengetahuan adalah sesuai yang netral atau bebas nilai. Karena pemikiran inilah Buya Hamka menilai perkembangan ilmu pengetahuan dianggap sesuai dengan ajaran Islam.
Kiprahnya di dunia pendidikan Islam bisa dilihat dari bukunya berjudul pelajaran agama Islam. Dalam bukunya, Buya Hamka menulis berbagai teori serta hasil penemuan pemikir Barat dalam meneguhkan keyakinan terhadap rukun iman.
Bahkan dalam teori psikologi, sosial hingga penemuan sains juga digunakan oleh Hamka sebagai penambah argumen untuk keimanan dan bisa dijadikan sebagai upaya menghadapi tantangan pendidikan di masa mendatang.
Itulah tadi 7 tokoh pendidikan Islam di Indonesia yang sudah memberikan kontribusi baik berupa tenaga hingga pikiran demi kemajuan pendidikan Islam di Indonesia. Yang mana tokoj-tokoh tersebut telah menginspirasi kemajuan pendidikan Indonesia, termasuk menginspirasi berbagai lembaga bimbel sekalipun. jangan lupa untuk menyimak ulasan menarik lain nya.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.