Mungkin anda tidak terlalu familiar dengan kata parenting. Namun, anda pasti cukup familiar dengan kata parent. Parent yang dalam bahasa Indonesia yang berarti keluarga. Kata parent secara tidak langsung sudah anda sering dengar dalam kehidupan sehari-hari. Karena kata parenting tidak sering terdengar seperti kata parent sehingga wajar apabila anda tidak familiar dengan kata parenting.
Dilihat dari kata antara parent dan parenting memang memiliki kesamaan tetapi mengandung makna yang berbeda. Untuk lebih jelasnya, berikut kami berikan ulasannya untuk anda:
Mengenal Parenting
Parenting terdiri dari dua suku kata yakni “Parent” dan “Ing”. Kata “Parent” berasal dari bahasa Inggris yang berarti orang tua. Ketika kata “Parent” digabungkan dengan kata “Ing” menjadi “Parenting” mengandung istilah tersendiri yakni jenis pendidikan yang diperuntukan bagi orang tua atau calon orang tua yang sudah menikah ataupun belum menikah, lebih bagusnya lagi sudah menikah dan memiliki anak.
Pendidikan ini berupa latihan yang diberikan kepada orang tua atau calon orang tua berupa tindakan dalam mengajar, mengasuh, mendidik, membimbing, dan membiasakan anak agar anak dapat bertingkah laku atau memiliki sikap sesuai dengan ajaran dalam agama, norma dan perilaku masyarakat yang dianggap baik. Dengan kata lain, Parenting merupakan sebuah upaya, metode, tata cara, atau usaha yang dilakukan oleh orangtua terhadap anak khususnya anak yang dalam rentang usia bayi, balita, dan kanak-kanak.
Manfaat Parenting
Manfaat Parenting memang sangat penting terutama bagi orang tua yang memiliki anak dalam rentang usia bayi, balita, dan kanak-kanak atau dari usia 0 tahun hingga 5 tahun. Dalam usia ini, anak dikatakan usia emas karena cukup mudah dididik dan diarahkan sesuai dengan ajaran dalam agama dan norma yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat.
Usia usia 0 tahun hingga 5 tahun dikatakan usia emas (golden age) karena pada usia tersebut, otak anak tumbuh dan berkembang sangat cepat. Sehingga informasi yang diterima dalam bentuk apapun akan mudah diserap, tanpa melihat baik atau buruk. Maka tugas orang tua untuk memilih mana informasi yang baik untuk diterima oleh anak dan informasi yang buruk yang tidak boleh diterima oleh anak.
Baca Juga: Rangsang Anak Gemar Baca Dengan Perpustakaan Rumah
Tidak hanya sikap yang mudah terbentuk dalam diri seorang anak. Akan tetapi kemampuan secara akademik dan non akademik juga akan mudah terbentuk. Seiring berjalannya waktu, apabila anak dididik dari usia 0 tahun hingga 5 tahun dengan metode Parenting maka saat anak berusia 6 tahun mudah diarahkan.
Proses Penerapan Parenting
Metode Parenting tidak dapat direalisasikan dengan sendirinya tanpa peran dari kedua orang tua. Sesuai namanya Parenting yang memang membutuhkan peran orang tua. Dalam proses parenting orangtua akan mendidik dan mengajarkan anak-anak berkaitan tentang kegiatan yang bisa dilakukan sehari-hari seperti:
- Mengarahkan anak untuk membiasakan diri memakai pakaian yang sopan, memberikan tas kulit ke orang lain dengan tangan kanan, memulai segala sesuatu didahulukan dengan do’a dan tangan kanan.
- Melindungi anak ketika dalam kondisi yang membahayakan nyawa mereka, namun jangan terlalu menjaga mereka terlalu ketat sehingga anak tidak bisa mandiri.
- Mengajarkan anak tentang ilmu agama seperti tata cara Sholat, membaca Al-Quran, mengajarkan nilai dan norma sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
- Memberi kebebasan anak untuk bermain dan bergambar namun tetap mengawasi batas-batas tertentu.
Dengan kata, lain proses parenting bisa dimulai dengan mengarahkan, melindungi, dan mengajarkan anak dari hal-hal kecil seperti sebelum makan berdoa terlebih dahulu, mengenal huruf, mengenal angka, mengajarkan Shalat, membaca Al-Qur’an, mengenal huruf dan angka, bersikap dan berbicara yang baik, dan lain-lain.
Cara Menghentikan Rantai Toxic Dalam Keluarga
Berbicara mengenai toxic, tidak hanya terjadi dalam pergaulan antara teman atau hubungan dengan pasangan atau bisnis seperti jasa sewa truk box saja, melain toxic dapat terjadi dalam keluarga yang dikenal dengan toxic parenting. Toxic bisa terjadi dalam keluarga disebabkan karena cara mendidik yang dilakukan oleh orang tua yang didapatkan secara turun menurun tanpa dievaluasi dampak baik buruknya kepada anak. Toxic ini terjadi ketika orang tua tidak menyadari bahwa cara Mereka mendidik dan mengajarkan anaknya itu adalah toxic.
Padahal cara mendidik dan mengajarkan anak yang seperti ini yang berbahaya, karena bisa mengganggu mental dan tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, sebaiknya hentikan toxic parenting dalam mendidik anak dengan beberapa tips berikut ini:
- Cara pertama yang dilakukan dengan menyadarkan orang tua untuk melakukan evaluasi cara mengasuh dan mendidik anak, apalagi cara mengasuh dan mendidik tersebut dari turun temurun dan tidak pernah dievaluasi.
- Cara kedua yang dilakukan dalam memberikan pelatihan kepada orang tua tentang pentingnya metode Parenting dan bahayanya metode Toxic Parenting terhadap dalam mendidik dan mengajarkan anak.
- Cara ketiga yang dilakukan dalam memberikan ketegasan terhadap anggota keluarga yang masih menerapkan Toxic Parenting kepada anak dan memberitahu bahayanya terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak kedepannya.
- Cara keempat yang dilakukan adalah mempersiapkan diri dengan matang sebelum menikah terutama dari segi mental, belajar menjaga hubungan dengan istri dan suami, belajar cara mendidik anak, dan belajar untuk tetap sabar dalam situasi dan kondisi.
- Cara kelima yang dilakukan adalah terapi dan penyembuhan mental anak agar lepas dari trauma toxic parenting.
Nah, itulah informasi seputar Parenting dari kami. Semoga dengan informasi diatas memberikan pemahaman tambahan untuk anda tentang pentingnya penerapan Parenting dengan baik untuk anak terutama anak yang berusia 0 tahun hingga 5 tahun.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.