Sebagai orang tua, belajar cara menyapih anak perlu dilakukan agar anak kita nyaman saat proses peralihan dari air susu ibu. Kami sengaja menyajikan tips ringan ini agar bisa lebih bermanfaat untuk khalayak umum. Tips menyapih anak ini kami tuliskan berdasarkan pengalaman yang sudah kami terapkan terhadap kedua anak kami. Bisa jadi akan cocok untuk Sahabat Bapak Sholeh, bisa pula tidak cocok. Tidak ada salahnya membaca untuk kemudian dilihat, apakah bisa diterapkan untuk ananda tercinta atau tidak.
Sebelum membahas lebih lanjut cara menyapih anak dengan meminimalkan amukan dari anak. Terlebih dahulu akan kami bahas pentingnya menyapih anak dengan smooth atau lancar. Menurut hemat kami, saat anak bisa disapih dengan mudah oleh kedua orang tuanya, maka anak akan dapat kesempatan lebih banyak untuk mendapatkan asupan gizi. Karena saat anak rewel saat disapih dan jadi kurang makan, asupan gizi untuk adik bayi akan terganggu. Selain dari pada itu, anak akan lebih bisa belajar banyak hal karena tidak mengalami fase ‘rewel’ saat disapih. Setelah itu dipahami selanjutnya pertanyaan kita selanjutnya adalah, umur berapa baiknya menyapih anak bayi? Dalam Al Quran disampaikan 2 tahun. Namun kondisi tersebut bisa berubah sesuai keadaan, semisal ternyata dikaruniai adik, maka saran kami ASI dihentikan agar si kecil tetap mendapatkan colostrum. Meskipun ada banyak pengalaman diluar sana yang sukses ‘tandem’ menyusui.
Oks, mari kita mulai tips menyapih adik bayinya ya. Ingat, yang kami sampaikan ini bukan berarti akan membuat bayi 100% tenang tanpa perlawanan saat disapih. Sesuai dengan judul kami yaitu “Cara Menyapih Anak Dengan Meminimalkan Amukan” , biasanya tetap akan ada ‘pemberontakan’ dari anak. Jika kita bisa mengatasi dengan cepat, maka ‘pemberontakan’ tersebut akan cepat bisa dipadamkan dan masuk masa-masa damai kembali. Dan juga pengalaman kami tak perlu memakai sebangsa brotowali dan obat luka betadine yang dioleskan ke payudara ibu, jadi tidak menimbulkan kegaduhan pada anak. Berikut ini cara-cara untuk menyapih anak bayi yang bisa dipraktekan Ayah Bunda semua.
1. Kokohkan Niat
Kami selalu melandasi setiap aktivitas dengan niat yang benar. Dengan begitu aktivitas akan betul-betul diusahakan sampai pada taraf keberhasilannya. Temukan niat yang benar dari Ayah Bunda semua saat akan menyapih si kecil dari air susu ibu (ASI).
2. Bertahap Mengurangi ASI
Anak-anak kita bukan robot yang tidak punya naluri untuk mempertahankan diri, mereka perlu diakomodir ‘ego’ nya. Maka kurangilah kebutuhan ASI anak secara bertahap. Cara ini selain akan membuat anak nyaman, juga menjadikan tubuh ibu sehat. Jika ASI dihentikan secara tiba-tiba, ibu rawan terkena radang payudara atau mastitis yang sakit luar biasa. Pembertahapan akan menghindarkan ibu dari hal tersebut.
3. Ganti Asupan
Kita perlu paham bahwa keberadaan ASI adalah sumber energi dan nutrisi si kecil. Saat mereka dihentikan asupan ASI nya, jelas akan kekurangan sumber nutrisi. Maka saat dimana jam mereka minum ASI, gantikanlah dengan asupan lain yang disuka anak untuk mengalihkan perhatian dari ASI. Kami sarankan asupan penggantinya bervariasi agar tidak menimbulkan ketergantungan baru. Jadi tidak terus-menerus diganti susu formula (sufor) misalnya. Setelah sukses menyapih dari ASI nanti malah bingung menyapih dari sufor tersebut. Dobel kerja bagi orang tua.
4. Kurangi Frekuensi Bertemu Ibu
Minum ASI bagi bayi juga bisa sebagai salah satu sumber memperoleh rasa nyaman. Oleh karena itu, baiknya si kecil bisa ikut dengan ayah atau keluarga terdekat lain yang dipercaya. Saat anak butuh minum ASI dan ibunda tidak didekatnya, otomatis frekuensi minum ASI akan berkurang dan anak akan terbiasa dengan hal tersebut, hingga akhirnya bisa tidak membutuhkan ASI lagi. Cara ini membutuhkan orang yang bisa berinteraksi dan membuat nyaman anak. Untuk tahap awal cobalah selama 2 jam berpisah dari ibu, kemudian 4 jam hingga 6 jam saat siang hari. Sehingga si kecil hanya bertemu ibu dalam waktu singkat sebelum tidur dimalam hari. Maka butuh orang yang ‘kuat’ untuk meladeni si kecil bermain sehingga bisa mempercepat proses penyapihan anak.
Itulah 4 cara menyapih anak bayi yang bisa meminimalkan amukan si kecil yang pernah kami praktekkan, semoga bisa menjadi inspirasi sukses menghentikan kebutuhan ASI adik bayi. Dengan cara tersebut kami alhamdulillah sukses menyapih kedua anak kami tanpa perlu menggunakan brotowali ataupun betadine dan sejenisnya. Semoga bermanfaat dan silahkan share jika berkenan.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.