Cara Mengendalikan Emosi Saat Hamil – Memiliki anak merupakan salah satu rizki yang tak terkira dari Sang Pencipta. Perjuangan seorang ibu saat mengandung sungguh luar biasa. Mulai dari trimester pertama, trimester kedua hingga trimester ketiga memiliki tantangan tersendiri. Terkadang kondisi emosi menjadi labil saat hamil. Kami mengutip artikel dari majalah Media Umat edisi 191 tips mengatasi hal tersebut, artikel asli berjudul “Agar Emosi Terkendali”. Kami tambahkan link dan gambar ilustrasi. Semoga apa yang kami muat di website baju muslim ini bermanfaat.
Pertanyaan:
Assalamualaikum Wr Wb.
Ibu mohon nasihatnya, bagaimana mengendalikan emosi saya yang beberapa bulan ini sering meledak-ledak disebabkan hamil yang belum saya kehendaki. Anak saya belum genap dua tahun usianya sementara saya juga bekerja. Yang jadi pelampiasan siapa lagi kalau bukan anak saya. Sering merasa bersalah, tapi belum bisa selalu mengendalikan diri. Sehingga saya menjadi tidak sabar menghadapi tingkah polah anak saya dan selalu berfikir negatif dan kurang ramah pada teman-teman sekerja saya. Terimakasih unutk nasihat dan masukannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
WT – Bandung
Jawaban:
Wa alaikumusalam Wr Wb
Ibu WT yang baik,
Kehamilan yang “tidak dikehendaki” biasanya memang akan menimbulkan masalah. Semestinya kondisi seperti itu tidak boleh terjadi. Dalam pandangan Islam, anak adalah anugrah yang diberikan Allah pada para orang tuanya. Kehadiran anak disebut dalam Al Quran sebagai berita baik (QS Maryam :7), hiburan karena mengenakan pandangan mata (QS Al Furqan: 74), dan perhiasan hidup dunia (QS Al Kahfi :46). bersyukurlah dengan anugerah yang Allah SWT berikan pada Anda berupa anak, ditengah banyak pasangan yang menanti dan merindukan kehamilan.
Ibu WT yang baik,
Anak belum genap usia 2 thaun memang masih memerlukan perhatian penuh dari orang tuanya. Seusianya juga sudah mulai aktif bergerak, menghadapi pola tingkahnya kadang membuat kita tidak sabat, dan sangat mungkin menyulut kemarahan. Anda sedang dalam kondisi hamil dan bekerja. Saat kondisi fisik melemah dan capai akan mempermudah munculnya emosi. Apalagi anda belum sepenuhnya bisa menerima kehadiran janin dalam rahim Anda. Tapi ingatlah, amarah seringkali akan mendekatkan diri kita kepada hal-hal yang berbahaya. Tanpa kita sadari anak terkadang akan menjadi sasaran kemarahan kita. Dan yang pasti, kemarahan tidak akan mendekatkan kita dengan surga.
Rasulullah SAW bersabda: “Dahulu ada seorang lelaki yang datang menemui Rasulullah SAW dan mengatakan ‘Wahai Rasulullah, ajarkanlah kepada saya sebuah ilmu yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka’’. Maka beliau bersabda: ‘Jangan kau tumpahkan kemarahanmu, niscaya surga akan engkau dapatkan.’” (HR Thabrani)
Ibu WT yang baik,
Menahan emosi (kemarahan) memang tidak mudah. Tapi sebagaimana tabiatnya, bahwa emosi adalah bagian dari naluri, maka saat keinginan untuk marah itu muncul tidak harus dipenuhi. Tapi bisa dialihkan atau ditunda (ditahan). Anda harus bisa menakar dan memahami kadar emosi Anda sendiri, pada saat kapan dan situasi seperti apa biasanya muncul. Sehingga Anda akan lebih mudah untuk mengontrol atau mengendalikannya. Luapan kemarahan hanya akan berdampak buruk pada perkembangan perilaku anak. Bukankah anak balita banyak belajar dari apa yang mereka lihat dan dengar? Rasulullah juga telah mengajarkan bagaimana semestinya memperlakukan anak-anak. Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa suatu ketika Rasulullah SAW menciumi Hasan bin Ali di dekatnya ada Al Arqa bin Hayis At Tamimi sedang duduk. Ia kemudian bekata, “Aku memiliki sepuluh orang anak dan tidak pernah aku mencium seorang pun dari mereka”. Rasulullah segera memandang kepadanya dan berkata : “Barangsiapa tidak mengasihi, maka ia tidak akan dikasihi.” (HR Bukhari)
Ibu WT yang baik,
Ketidaksiapan menerima kehamilan akan beresiko buat kondisi kesehatan dan psikologis ibu serta janin. Maka, berusahalah untuk menerimanya dengan ikhlas. Mengasuh dan mendidik anak memang tugas utama ibu, tapi diperlukan juga kerjasama dengan orang lain untuk meringankan tugas Anda. Dalam kondisi seperti sekarang ini, Anda membutuhkan dukungan orang-orang terdekat. Lakukan kerjasama dengan suami. Sekali waktu mintalah pada suami untuk membantu pekerjaan rumah dan anak-anak dengan mengajak orang-orang terdekat yang bisa diminta bantuannya. Jika Anda mempunyai anak yang relatif lebih besar, dapat ditanamkan pengertian padanya untuk ikut membantu mengelola tugas rumah tangga sehari-hari. Kelelahan yang sangat terkadang juga bisa menimbulkan stress, sehingga Anda gampang sekali marah. Anak-anak pun tak luput menjadi sasaran kemarahan Anda. Lakukan pemilihan aktivitas dengan cermat. Apalagi saat ini Anda sedang hamil. Kelelahan, ketidakstabilan emosi akan berefek buruk pada janin yang Anda kandung. Semoga Allah SWT memberikan banyak kemudahan untuk Anda, dalam menghadapi kehamilan dan mendampingi si kecil. []
Terimakasih sudah menyimak artikel cara mengendalikan emosi saat hamil. Besar harapan kami tips ini bisa menyelesaikan problem yang dihadapi, ataupun bisa membantu menyelesaikan masalah sahabat atau keluarga yang saat ini sedang hamil. Silahkan share artikel ini jika dirasa bermanfaat. Jazakumullah khair.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.