Istilah zona nyaman bisa jadi sudah sering kita dengar. Terutama bagi sahabat semua yang sering membaca buku motivasi atau mengikuti seminar motivasi. Keadaan dimana kita merasa nyaman bisa kita sebut sebagai zona nyaman. Namun, jika kita hidup hanya di zona nyaman terus menerus, kita tidak akan bisa mencapai kondisi yang lebih baik lagi. Semisal jika kita nyaman dengan kemampuan matematika saja, kita tak akan dapat mengembangkan kemampuan bahasa.
Berfikir Tentang Perubahan, Tonggak Keluar Dari Zona Nyaman
Berubah memang suatu hal yang ditakuti sebagian orang. Namun untuk kondisi saat ini, memikirkan tentang perubahan adalah hal yang penting. Berfikir tentang perubahan hanya akan dimiliki oleh orang-orang yang kuat secara mental. Maka, sebelum mengajak anak keluar dari zona nyaman, penting untuk mengajarkan pentingnya berfikir tentang perubahan. Perlu selalu dikaitkan motivasi untuk berubah yang benar. Kami meyakini, motivasi paling kuat untuk melakukan perbuatan adalah motivasi spiritual, motivasi yang muncul dari kesadaran akan hubungan kita sebagai hamba dari Nya.
Dalam sejarah umat Islam, kita mengenal sosok Muhammad Al Fatih, Usamah Bin Zaid dan banyak tokoh hebat yang matang dalam usia muda lainnya. Pernahkah kita berfikir, apakah mereka semua orang-orang yang menikmati masa mudanya dengan hal-hal yang nyaman saja. Bayangkan jika Muhammad Al Fatih muda berleha-leha dalam istana, sepertinya mustahil memiliki kecakapan memimpin, militer, bahasa dalam usia belia. Kita mungkin merasa wow dengan prestasi Usamah Bin Zaid yang memimpin pasukan dalam usia belasan tahun. Namun kita lupa bahwa dalam usia tersebut Usamah bukan sedang menjalankan perang pertamanya.
Kehidupan Yang Meninabobokan
Potret Muhammad Al Fatih dan Usamah Zaid bisa jadi sangat jauh dari kondisi remaja kita saat ini. Remaja dalam kehidupan sekarang, disibukkan dengan gaya hidup hedonisme sedari kecil. Tontonan televisi, baliho iklan dijalan dengan gencarnya mengajak untuk hidup ‘enak’. Cobalah tengok kembali cerita bagaiman Syaikh Aaq Syamsudin mendidik dengan keras Muhammad Al Fatih muda. Lihat kembali bagaimana usaha Usamah Bin Zaid meminta pada Rasulullah pada usia belasan tahun untuk diizinkan ikut berperang. Baca juga : Pentingnya Sirah Nabi dan Sahabat Untuk Anak.
Kami meyakini, dengan keluar dari zona nyaman, suatu saat area nyaman kita akan semakin besar. Dan jika itu terjadi dengan sendirinya kita akan menjadi orang yang lebih hebat dari sebelumnya. Dan hal ini perlu dikenalkan pada anak-anak kita sedari dini. Banyak dari orang tua tidak tega mengajak anak keluar dari zona nyaman dan memanjakan anak. Ini hal yang tidak tepat, karena akan membuat anak kita menjadi orang yang kerdil. Sebagai contoh, jika anak kita pernah merasakan kondisi makan dengan nasi garam saja, tentu akan lebih bisa mensyukuri keadaan saat makan dengan nasi dan sayur sop tanpa lauk. Dan hal tersebut bisa membuat anak kita menjadi anak yang tangguh dan tidak rewel terhadap makanan. Jadi, siapkah kita mengajak anak keluar dari zona nyaman?
Oleh : Admin @kaosbapaksholeh
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.