Anak adalah sebuah anugrah dari Sang Pencipta. Baik anak laki-laki maupun perempuan bisa diarahkan menjadi sosok pemimpin yang hebat. Meski dalam Islam, kami mengambil pendapat bahwa perempuan tidak diperkenankan memegang kepemimpinan dalam hal menjadi penguasa, namun masih bisa menjadi pemimpin dalam hal teknis administratif (semisal kepala rumah sakit, universitas dan lain-lain). Penting bagi ayah bunda untuk mengarahkan potensi kepemimpinan yang dimiliki anak sejak dini. Meski dalam tulisan ini kami menuangkan cara mendidik anak laki-laki menjadi pemimpin yang hebat, namun bisa juga diaplikasikan untuk anak perempuan.
Cara mendidik anak laki-laki menjadi pemimpin sebenarnya dimulai sejak awal menentukan visi pernikahan. Jika visi pernikahan sekedar mendapatkan harta, maka anak-anak yang dilahirkan akan dididik pula menjadi orang yang gemar berburu harta. Namun jika sejak awal pernikahan diniatkan untuk. Kita bisa belajar dari kisah orangtua Shalahudin Al Ayyubi saat mencari pasangan. Ayah beliau mencari pasangan yang mau melahirkan anak yang akan menjadi ksatria yang akan menaklukan Baitul Maqdis. Selain itu kita bisa melakukan 6 hal ini sebagai ikhtiar mendidik anak laki-laki menjadi pemimpin hebat.
1. Pemilihan Tokoh Idola Yang Tepat
Cobalah tengok anak-anak disekitar kita. Tanyakan siapakah idola mereka. Bisa jadi mayoritas jawabannya adalah tokoh-tokoh fiktif dalam dunia kartun. Saat ini banyak orang tua yang merasa nyaman-nyaman saja membiarkan anaknya asyik menonton film baik kartun maupun bukan, akibatnya anak akan terfigurkan pada tokoh seperti Naruto, Megatron, Spiderman, Superman, Batman dan yang lainnya. Yang mana, tokoh tersebut bukanlah tokoh yang nyata dalam kehidupan. Memang benar ada pelajaran moral yang ditarik dari para tokoh film tersebut. Namun kami berpandangan, tokoh yang nyata dalam kehidupan jika dijadikan idola akan memberikan kesan lebih mendalam bagi anak.
Lantas, siapakah tokoh yang real bisa dijadikan teladan. Sebagai muslim, Rasulullah Muhammad Shalallahu Alaihi Wasallam tentu sangat pantas menjadi teladan bagi anak. Beliau bisa diteladani dalam banyak aspek, seperti peran beliau sebagai kepala rumah tangga, pemimpin pemerintahan hingga jendral perang. Selain Rasulullah, anak juga bisa diajak untuk meneladani para sahabat serta tokoh lain yang hebat dan inspiratif. Semoga hal pertama cara mendidik anak laki-laki menjadi pemimpin hebat ini bisa dipahami dan diterapkan untuk anak kita. Untuk lebih jelasnya bisa dibaca artikel berikut : Pentingnya Sirah Rasul dan Sahabat.
2. Teladan Dari Ayah
Anak laki-laki punya kecenderungan untuk berfigur pada ayah. Apa yang ayah lakukan akan menjadi contoh yang manjur bagi anak kita. Jika seorang ayah adalah pribadi yang mudah mengingkari janji, maka anak akan menirunya, jika ayah adalah orang yang suka berbohong (meski untuk menyenangkan anak), maka anak akan menirunya. Ingatlah selalu bahwa anak adalah seorang peniru yang ulung. Artikel peran ideal ayah ini bisa menjadi referensi tambahan dari artikel cara mendidik anak laki-laki menjadi pemimpin hebat ini.
3. Memiliki Mentalitas Menghadapi Masalah
Sikap mental untuk menghadapi dan menyelsaikan masalah ini perlu dipupuk dalam mengajari anak menjadi pemimpin. Seorang pemimpin bukanlah orang yang mudah lari dari masalah. Sebaliknya, masalah baik kecil maupun besar akan berusaha untuk diselesaikan. Sebagai contoh, kita bisa mengasah mentalitas menyelesaikan masalah anak saat anak menangis karena dipukul oleh rekan sebayanya. Bisa kita sampaikan pada anak bahwa teman anak kita tersebut belum paham, anak kita didorong untuk melakukan koreksi kepada temannya tersebut. Intinya ajak anak untuk berusaha menyelesaikan masalahnya.
Hal tersebut penting karena pemimpin pada hakikatnya adalah pelayan dari orang-orang yang dipimpinnya. Pemimpin akan senantiasa bertemu dengan masalah. Dari masalah kecil hingga masalah besar dan rumit. Dengan memiliki mentalitas menghadapi masalah sejak kecil, diharapkan saat dewasa akan menjadi pemimpin yang hebat.
4. Memupuk & Mengarahkan Naluri Mempertahankan Diri
Setiap manusia memiliki naluri yang ada dalam dirinya. Adanya naluri tersebut secara alami telah diberikan oleh Sang Pencipta. Termasuk adanya naluri untuk mempertahankan diri. Perwujudan adanya naluri mempertahankan diri pada manusia diantaranya adalah rasa tidak suka saat diperlakukan tidak adil, keinginan untuk berprestasi, keinginan untuk memiliki sesuatu dan yang lain. Tentu dalam menuruti hal-hal yang muncul dari naluri mempertahankan diri anak harus diingatkan agar sejalan dengan perintah Nya. Sebagai contoh cara mendidik anak laki-laki menjadi pemimpin hebat dalam hal pemupukan naluri mempertahankan diri adalah; semisal ada kesempatan untuk menjadi ketua kelas di sekolah, dorong anak untuk menjadi ketua kelas, sampaikan pentingnya posisi tersebut, apa yang bisa didapat dari sisi keridhoan dari Nya. Sehingga anak termotivasi untuk mendapatkan posisi tersebut.
5. Dilatih Untuk Memutuskan
Masalah kepemimpinan akan selalu dekat dengan mengambil keputusan. Jika anak tidak terbiasa mengambil keputusan, maka akan susah menjadi pemimpin yang baik. Sedari kecil kita bisa memupuk kemampuan anak mengambil keputusan. Saat anak sudah mumayyiz(sudah bisa membedakan baik dan buruk), arahkan anak untuk memutuskan sendiri hal yang bisa dia putuskan. Yang berkaitan dengan aktivitas yang dia bisa pilih. Tentu sebagai orang tua, kita harus mengontrol agar keputusan anak tetap sejalan dengan perintah Nya. Sebagai contoh saat anak memiliki cukup uang, bisa kita arahkan untuk memutuskan, apakah uang tersebut mau dibelikan sepatu dahulu, atau tas dahulu. Kita berikan pertimbangan mengenai pentingnya kedua barang tersebut untuk si anak, setelah itu biarkan anak memutuskan sendiri apakah akan membeli sepatu ataukah tas.
6. Peka Terhadap Permasalahan Masyarakat
Sebagaimana yang telah kami sebutkan diatas, pemimpin adalah pelayan masyarakat. Maka kepekaan terhadap kondisi sekitar menjadi penting. Sejak kecil anak perlu diajari merasakan bagaimana kondisi masyarakat dan diajak berdiskusi cara menolong mereka dengan tepat. Semisal ketika melihat kasus sesama anak yang harus menjadi pengamen, kita bisa memunculkan empati anak dan kemudian disampaikan cara pandang solutif untuk membantu anak-anak lain yang mengalami hal tersebut. Contoh lain dengan mengajak anak-anak kita mengamati dan mencarikan solusi untuk saudara-saudara di Palestina dan Suriah yang menjadi korban keadaan disana.
Dengan keenam cara mendidik anak laki-laki menjadi pemimpin hebat ini, diharapkan akan lahir generasi yang punya mental menjadi penakluk. Bukan sekedar generasi yang alay dan labil. Peran serta dan kerjasama ayah bunda sangat penting disini. Semoga kedepan akan muncul kembali pemimpin sekaliber Umar Bin Khatab, Umar Bin Abdul Aziz, Muhammad Al Fatih, Shalahudin Al Ayyubi dari anak-anak kita. Wallahu alam bishowab.
Oleh admin Kaos Dakwah @kaosbapaksholeh
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.