Kaos Muslim | Kemarin, 17 Juni 2016 kami memenuhi undangan dari Pak Kaji Thoriq Owner dari Khasanah Buah Yogyakarta. Beliau membuat kajian buka puasa bareng pengusaha di rumah beliau di Berbah Sleman. Acara tersebut menghadirkan 2 pengusaha muslim yang omzetnya sudah milyaran. Beliau adalam Mas Mono dan Muhammad Yunus. Kita tentu mengenal Mas Mono dengan usaha Ayam Bakarnya yang sudah punya banyak cabang di Indonesia, terakhir beliau cerita memiliki 66 cabang. Sedangkan pak Yunus merupakan owner dari Optik Nusantara yang merupakan generasi ke tiga usaha optik keluarga beliau, dan kabar baiknya akan membuka cabang di Jogja.
Seperti biasa, agenda komunitas selalu menjadi tempat berkumpul para aktivis kebaikan, disana kami menjumpai Kedung Ussil, sosok yang suka menggaruk sampah disekitar Jogja, rekan-rekan dari Love Masjid, sebuah gerakan peduli kebersihan masjid (bisa minta dibersihkan masjidnya secara gratis alias cuma cuma), kang Rosyid dari Omah Ngaji (tempat pembinaan tahfidz quran anak tidak mampu), Kang Akhid dari Teras Dakwah, Gus Madkhan Owner Sugara Milk yang aktif di D’Pastel Bergerak, serta Saptuari dari Sedekah Rombongan. Bisa jadi ada elemen kebaikan lain yang tidak kami kenal.
Singkat kata, setelah menyampaikan tausiyah singkat, tibalah waktu berbuka, Sebuah plastik dari pintu masuk yang berisikan bakpia pia (unoriginal bakpia), orikawa (air alkali), serta box makan berat dari Mr Teto sudah ditangan. Menyusul berikutnya pentol Raja dari Cak Rif diantarkan, menu yang banyak untuk porsi buka puasa. Selesai menyantap pentol raja, minum orikawa dan 1 butir bakpia pia, kami memutuskan sholat di masjid dulu, bungkusan berisi makanan kami taruh di sebuah ruangan kecil dekat laptop.Sepulang dari masjid, ternyata bungkusan makanan tersebut sudah tidak ada. Dari situlah kami mengambil pelajaran hidup bahwa, apa yang sudah ditangan belum tentu akan menjadi rizki kita.
Seorang yang mendapat gaji belum tentu itu menjadi rizki, karena bisa jadi setelah ambil uang di ATM dirampok uangnya, bahkan mendapatkan luka perampokan. Pengusaha dengan profit milyaran, belum tentu uang tersebut rizki dia, kalo toh ternyata mengidap penyakit yang membuat tidak bisa menikmati uang tersebut. Rizki memang bukan sekedar uang, rizki adalah hal yang ghaib dari Sang Pencipta. Jika diberi di syukurilah, jangan dimubadzirkan, karena ada orang2 diluarsana yang sampai malnutrisi karena sistem kehidupan yang tidak tepat ini.
Lord!
Forgive me for being ungrateful.Severe malnutrition leads to death!
(Music) pic.twitter.com/LB8BY9cRu9
— Kun Fayakun كن فيكون (@schumelli1) June 15, 2016
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.