Jomblo sampai halal (JOSH), barangkali prinsip ini saat ini menjadi minoritas di tengah para pemuda pemudi. Baik dikota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya, Jogja ataupun Medan. Maupun di kota yang perasaan keislamannya masih kuat seperti Demak, Kudus, Banda Aceh dan Bulukumba. Virus merah jambu memang bisa menginfeksi siapa saja. Tak peduli latar belakang pendidikan dan strata ekonomi. Adanya rasa untuk mencintai adalah sebuah anugrah yang diberikan Sang Pencipta pada setiap insan yang ada.
Yang membuat kita lega untuk saat ini adalah, prinsip jomblo sampai halal mulai disebarluaskan di sekitar kita sedikit demi sedikit. Bisa kita lihat di dunia maya, berbagai akun dakwah di sosial media sering membahas hal tersebut, seperti akun instagram @tausiyahku_, @tanpaJIL, @ManJaddaWaJadda, @kopiukhuwah, @ourlifeisdakwah hingga @indonesiaTanpaPacaran. Banyak pula ustadz yang mulai membahas tema pergaulan Islami, yakni membahas pula mengenai hukum pacaran dalam Islam yang sebenarnya tidak boleh. Seperti ustadz Felix Siauw, Salim A Fillah, Budi Ashari, Syafiq Riza Basalamah, Khalid Basalamah dan yang lainnya.
Berbagai kejadian penistaan pada perempuan saat ini, banyak yang dimulai dari kegiatan pacaran. Mulai dari jalan bareng, makan bareng hingga (maaf) melakukan hubungan layaknya suami istri banyak terjadi. Jika tidak beruntung, sampai mengalami kehamilan, tak jarang ada yang nekat melakukan aborsi terhadap jabang bayi. Naudzubillah min dzalik. Baca juga : Jika Ingin Melepas Anak Anda Pacaran
Yang jadi pertanyaan saat ini adalah, mengapa negeri yang mayoritas muslim ini banyak yang melanggar aturan Islam sendiri. Tentu ini hal yang ironi bukan? Menurut hemat kami, hal tersebut terjadi karena prinsip kebebasan dan pemisahan agama dari kehidupan yang sudah mendarah daging di negeri ini. Kedua hal tersebut pada dasarnya bukan hal yang alamiah ada dibenak umat Islam. Karena umat Islam adalah umat yang sadar betul akan hakikat hidup di dunia, yang dengan sendirinya akan mengarahkan menjadi orang yang taat pada aturan Nya. Jadi prinsip jomblo sampai halal / sah bukan hal yang luar biasa atau aneh dalam masyarakat muslim.
Prinsip kebebasan dan pemisahan agama dari kehidupan jika kita menengok kembali sejarah merupakan hasil infiltrasi pemikiran peradaban barat ketengah kaum muslimin. Yang awalnya digunakan untuk melemahkan kekuatan sistem Islam, dan saat ini digunakan untuk menjaga eksistensi sistem kehidupan ala barat tersebut. Mungkin ada yang bertanya-tanya? Apa kaitannya pemisahan agama dari kehidupan dengan anehnya prinsip “Jomblo sampai halal” ini. Sepintas memang tak terlihat kaitannya. Namun jika kita mau menelaah lebih lanjut, adanya pemisahan agama dalam kehidupan membuat berbagai aturan Islam, baik yang bersifat preventif maupun kuratif tidak bisa diterapkan, yang pada gilirannya akan membuat subur berbagai kemaksiatan.
Jadi adanya minoritas dalam mayoritas muslim yang memiliki prinsip jomblo sampai halal seakan memperjelas sebuah hadist dari Rasulullah mengenai keterasingan umat Islam. Seharusnya pula para aktivis dakwah dan penggiat kampanye jomblo sampai sah / halal ikut berusaha merubuhkan bangunan prinsip kebebasan dan pemisahan agama dari kehidupan, agar ada sistem yang melindungi saudara-saudara kita dari berbagai kemaksiatan, tidak hanya pacaran. Wallahu alam bishowab – Kaos Nasehat Islam
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.