Hijrah Muslimah – Berhijrah bagi muslimah memang jauh lebih susah daripada laki-laki pada umumnya. Kenapa? Salah satunya karena adanya perubahan mencolok yang terjadi saat wanita memutuskan hijrah, yaitu dalam hal pakaian. Namun hal tesebut bisa teratasi dengan lancah dan mudah manakala muslimah mendapatkan panduan tepat untuk total dalam berhijrah. Berikut ini kami posting tulisan dari majalah Media Umat edisi 180 dengan judul “Total Hijrah Muslimah”, semoga bisa menjadi inspirasi bagi setiap muslimah di seluruh penjuru dunia.
===============START================
“Saya meminta penghapusan larangan berjilbab dalam kancah perbasketan internasional. Biarkan kami berprestasi dan bekerja dengan tetap melaksanakan kewajiban kami sebagai muslimah.” Demikian sepotong petisi dari Change.org dari wasit perempuan berinisial YW (29), wanita pertama di Indonesia pemegang lisensi internasional. Ia mengeluh tak bisa menjadi wasit pertandingan di Malaysia karena berkerudung.
Hmm, dewasa ini, seiring meningkatnya trend busana muslimah, kian banyak Muslimah yang menutup aurat. Padahal, sebelumnya mereka berkiprah di dunia yang jauh dari image hijab. Seperti di kesatuan tentara/polisi, atlet, wasit, pembalap, pemanjat tebing, pendaki gunung, penyelam, hingga artis.
Aktivitas mereka tak jauh beda dengan perempuan lainnya. Yang membedakan hanya pakaian. Idealnya, jika Muslimah sudah memutuskan hijrah, harus totalitas. Tinggalkan dunia yang tidak ramah pada hijab. Berikut panduan bagi Muslimah berhijrah total.
1. Memilih Profesi
Wanita lain mungkin lebih bebas memilih profesi, tidak bagi muslimah. Tapi, masih banyak lapangan pekerjaan yang membutuhkan sentuhan lembut dan keanggunan perempuan. Seperti menjadi pendidik, ustadzah, perawat, penerjemah, penulis, psikolog, dokter, dosen, peneliti, dan sebagainya. Maka, tidak perlu memaksakan diri menjalani profesi yang tidak sejalan dengan image hijab. Apalagi profesi yang didominasi laki-laki. Rezeki dari Allah SWT, bukan dari pekerjaan yang ditekuni. Jangan takut hijrah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang lebih menjaga diri.
2. Memilah Aktivitas
Banyak sekali aktivitas khas Muslimah yang lebih banyak dilakukan, dibanding menyamakan diri dengan aktivitas yang didominasi laki-laki. Jangan jadi Muslimah tomboi. Kendati telah berhijab, bukan tidak mungkin interaksi dengan lawan jenis menimbulkan fitnah. Kurang baik bagi penjagaan harga diri. Maka, tak perlu memaksakan diri mendaki gunung, diving, panjat tebing, berjemur di pantai, menyanyi dsb untuk eksis. Masih banyak aktivitas yang lebih layak bagi Muslimah berhijab.
3. Sempurnakan Pakaian
Sempurnakan cara berpakaian Muslimah. Yang benar adalah berjilbab (gamis) dan berkerudung (khimar). Jangan berpakaian sama seperti busana non-Islam, lalu yang membedakannya hanya selembar kerudung dililitkan di kepala. Pakaianlah yang sempurna. Sederhana, tidak ribet dan heboh. Mungkin ada yang berdalih, hijrah kan bertahap. Nah, kalau begitu, segeralah sempurnakan tahap-tahap itu. Karena, kita tak pernah tahu umur. Saat pakaian telah sempurna, itu jadi rem untuk tidak seenaknya berkata dan berbuat.
4. Sempurnakan Pemahaman
Berhijab harus dibarengi dengan ilmu. Ngajilah. Pahami Islam kaffah. Jangan sampai lebih sibuk mengikuti kelas-kelas tutorial hijab, dibanding mendatangi halaqah atau kajian umum. Jangan sampai lebih aware mantengin model-model hijab terknini, dibanding mantengin kitab suci. Jangan sampai habis waktu memelototi aktivitas idola, sampai lupa tak mengisi otak dengan tsaqafah islam.
5. Bergaul Dalam Suasana Keimanan
Segera tinggalkan teman-teman, komunitas dan dunia yang sudah tidak sejalan dengan konsep hijab. Tidak elok rasanya, berhijab tapi suka kongkow. Berhijab, tapi masih suka nyanyi, nari, dll bersama teman-temannya. Jadi, sempurnakanlah hijrahnya. Jika atlet, cukuplah pensiun saja. Jika artis, segera jauhi dunia hiburan. Jangan tergoda menghubungi dan reuni kembali dengan geng lama yang tidak menciptakan suasana keimanan. Cari komunitas baru yang islami.
6. Total Tinggalkan Peradaban Sekuler
Hijrah total, berarti harus rela meninggalkan keindahan dan kemewahan peradaban sekuler sama sekali.
Jangan samapi Muslimah berpikir, biarkan jadi apa saja, yang penting berjilbab. Jika logika ini dibenarkan, nanti akan muncul pembenaran-pembenaran : “Biarkan saya jadi petinju wanita, yang penting berjilbab. Biarkan saya jadi pelawak wanita, yang penting berjilbab. Dsb”
Padahal, Muslilmah, baik dari sisi akhlak, pemikiran hingga busananya, harus khas dan unik menggambarkan Islam. Sosok yang sangat bertolak belakang dengan perempuan di peradaban sekuler.[] kholda
===============END==============
Cukup sekian artikel singkat Panduan Total Hijrah Muslimah, jika ada saran, masukan serta pendapat soal tips ini. Silahkan sampaikan lewat kolom komentar. Jazakumullah khair..
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.