Baju Distro. Sebelumnya kami selaku penulis mohon maaf jika nantinya isi artikel tidak sesuai dengan kehebohan judul Kaos komunis bla bla bla. Sebagai pelaku bisnis online dibidang penjualan kaos distro, penulis merasa terusik saat disuatu pagi melihat wall di jejaring sosial raksasa tempat kami sering menawarkan produk, yaitu facebook. Dalam wall facebook tersebut terpampang beberapa desain kaos, entah kaos distro ataupun bukan bergambar palu-arit dengan berbagai macam corak desain. Proses pengambilan gambarnya pun terlihat profesional. Entah kaos yang ditunjukkan itu kaos distro atau bukan, yang jelas hal tersebut mengusik hati penulis. Masih terngiang jelas saat salah satu finalis putri Indonesia memakai kaos dengan tema serupa, serbuan netizen yang mengisyaratkan ketidaksetujuan sangat membabi buta. Aneh memang, di negara yang mengadopsi paham kebebasan ini, banyak juga yang menolak kaos palu arit tersebut. Tak heran jika negeri ini sering disebut negeri jadi-jadian karena ideologi yang diadopsi secara setengah hati.
Ideologi Dalam Kaos Distro
Penulis memiliki keyakinan bahwa setiap individu memiliki ideologi tertentu. Orang bisa dengan teguh mengambil satu ideologi saja, bisa juga mencampur satu ideologi dengan ideologi yang lain. Penggambarannya mirip seperti gado-gado, menurut penulis. Jika seorang mengambil ideologi secara utuh, maka akan tercipta individu dengan sikap yang khas, karakternya kuat penuh integritas. Namun jika seorang mencampur ideologi, maka akan sering terjadi perang batin dalam diri orang tersebut. Mengingat satu ideologi dengan ideologi yang lain akan berbenturan.
Yang juga penting didudukkan disini adalah apa itu ideologi. Ideologi adalah pemikiran rasional yang melahirkan sistem. Pandangan tersebut hingga saat ini masih penulis pegang. Bisa jadi bertentangan dengan definisi yang mainstream . Namun sebenarnya jika diperhatikan secara seksama, akan terlihat bahwa definisi ideologi tersebut sudah mencukupi dan sederhana. Pemikiran rasional yang dimaksud disini adalah pemikiran mendasar mengenai pertanyaan besar dari manusia, yaitu dari mana manusia berasal, untuk apa dia hidup dan setelah itu akan kemana. Akan ada 3 jawaban akan hal tersebut, yang kemudian menghasilkan 3 ideologi. Nah masing-masing desainer kaos distro tidak akan terlepas dari ideologi ideologi yang ada tersebut.
Jawaban yang mungkin untuk pertanyaan mendasar manusia akan ada 3, pertama, ada manusia yang akan mengatakan bahwa manusia berasal dari materi, akan kembali menjadi materi, hidup di dunia untuk bebas. Jawaban model inilah yang menjadi landasan berdirinya ideologi sosialisme komunis. Kedua, akan ada manusia yang mengatakan bahwa manusia berasal dari Sang Pencipta, hidup di dunia untuk bebas dan akan kembali kepada Sang Pencipta. Jawaban model kedua ini akan melahirkan sistem kapitalisme. Sekulerisme, yaitu pemisahan agama dan kehidupan lah yang menjadi landasan dalam ideologi ini. Ketiga, akan ada manusia yang mengatakan bahwa manusia berasal dari Sang Pencipta, hidup di dunia untuk taat dan akan kembali kepada Sang Pencipta. Jawaban ketiga inilah yang menjadi landasan ideologi islam. Ya, karena hanya islam saja yang memiliki aturan kehidupan yang lengkap untuk mengatur kehidupan ini. Maka akan muncul 3 kaos ideologis, bercorak sosialisme komunisme, kapitalisme dan Islam.
Perang Ideologi Lewat Kaos Distro
Setiap ideologi memiliki apa yang disebut metode. Karena penyusun dari ideologi selain pemikiran / konsep juga metode. Metode lah yang menggambarkan bagaimana cara menerapkan, menjaga dan menyebarluaskan. Yap, akan ada misi penyebarluasan dari setiap ideolgi yang ada. Dari sinilah timbul istilah perang ideologi, sebagian menggunakan istilah perang pemikiran. Namun, penulis sendiri lebih suka menggunakan frase perang ideologi, terkesan lebih sexy. he he. Perang ideologi ini menggunakan berbagai macam cara, lewat media, pergerakan-pergerakan, infiltrasi oleh negara hingga sticker dan kaos.
Sepengetahuan penulis, ada juga brand kaos distro ideologis dengan corak sosialisme, kapitalisme dan Islam. Masing-masing memiliki target market tersendiri. Kaos dengan tema-tema kapitalisme sekuler saat ini memang paling marak, kenapa? karena ideologi inilah yang saat ini mendominasi dunia. Kaos dengan corak sosialime komunis menjadi terlihat keren, terutama dikalangan pemuda dan pemudi yang kritis akan keadaan. Karena sosialisme dianggap sebagai anti tesis dari kapitalisme, yang mana kapitalismelah yang menjadi biang kerusakan saat ini. Reklamasi pantai, penggundulan hutan, kemiskinan, penjarahan tambang oleh asing dan berbagai bentuk penindasan saat ini dilawan oleh ideologi sosialisme. Memakai kaos perlawanan seperti itu akan terlihat keren bukan?
Ketidakadilan Kita Akan Kaos Distro Ideologis
Umat islam di Indonesia ini, bisa jadi punya sejarah kelam akan komunisme. Pemberontakan G 30 S PKI pada tahun 1965 menjadi sejarah kelam tersendiri. Konon katanya, banyak para Kyai yang menjadi korbannya. Hal yang menurut penulis wajar terjadi, mengingat pertentangan yang mendasar pada level aqidah antara komunisme dengan islam. Namun yang perlu diingat pula, bangsa ini juga pernah mengalami penindasan selama kurang lebih 350 tahun akibat kapitalisme dari barat juga. Belanda, Spanyol, Portugis, Inggris dan Prancis (lewat Deandels) silih berganti mengeruk kekayaan negeri ini. Banyak pula ulama dan santri yang menjadi korban dari mereka. Yang jauh lebih berbahaya adalah infiltrasi pemikiran yang hingga kini masih bercokol dalam otak kita. Menjerumuskan dalam jurang kenistaan secara tidak sadar.
Bolehlah kita sebagai kaum muslimin menolak kaos dengan gambar palu arit. Namun, perlu diingat pula bahwa saat ini, kita hidup menderita karena pemikiran kapitalisme warisan penjajah. Menurut kami, umat perlu juga didorong agar menolak ideologi tersebut, selain secara historis pernah melakukan kekejian terhadap umat Islam, secara de facto juga saat ini umat Islam mengalami berbagai kerusakan karena aturan kehidupan berbasis ideologi kapitalisme. Jadi mengapa masih tebang pilih?
Sebagai gambaran penjelas corak ideologi dalam baju distro, sahabat bisa membandingkan gambar pertama dan gambar kedua. Meski sama-sama berwarna merah. Namun pesan yang disampaikan lewat pakaian tersebut kontras. Yang satu menyampaikan pesan sosialisme komunisme, yang satu menyampaikan pesan Islami. Itulah kenapa umat umat Islam disarankan memakai kaos muslim.
Penutup
Tulisan ini bukan sekedar promo akan kaos dakwah yang kami buat, mengingat kaos dakwah bukan hanya milik kami. Ada banyak brand kaos dakwah di seluruh Indonesia. Namun yang perlu diingat, bahwa setiap yang kita pakai akan mencerminkan siapa kita. Setiap kaos distro yang kita pakai, jika itu mengandung nilai yang bertentangan dengan Islam, maka buat apa memakainya? Nalar sederhananya seperti ini, lha wong kita saja adalah pihak yang terdholimi, masak mau mempromosikan sesuatu yang akan mencelakakan kita. Bukankah sederhana seperti itu?
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.