Menghadapi anak suka meledek bukan hanya menjadi pekerjaan bagi orang tua. Namun, jika anak mendapati ejekan dan cibiran dari teman di sekolah, ini akan menjadi tugas bagi guru untuk mengatasi hal tersebut. Memang guru sekedar membantu mendidik anak saat disekolah, peran terbesar dalam mendidik karakter dan emosi anak tetap ada pada orang tua. Dalam kesempatan ini kami tuliskan ulang sebuah tanya jawab keluarga dari majalah Islami media umat edisi 180 dengan judul asli “Jika Anak-Anak Saling Meledek”.
=========START==========
Assalamualaikum Wr Wb
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga, saya ingin menyampaikan permasalahan yang saya hadapi. Mohon solusinya. Ada orang tua yang sering menerima pengaduan anaknya, bahwa anaknya diperlakukan tidak adil, kasar, diledek nama binatang dan lain-lain. Masalahnya orang tua tersebut sangat reaktif dan emosional. Katakanlah anaknya namanya
A. sementara teman-temannya B,C,C. Tak jarang orang tua A ini “melabrak” orang tua B,C,D, atau bahkan melabrak langsung B,C ,D dengan intimidasi bahkan kekerasan. Yang ingin saya tanyakan, bagaimana menyikapi mental anak jika suatu saat bertemu dengan orang tua A. Karena kebetulan sudah terjadi masalah antara A dan B atau C atau D. Terimakasih atas jawabannya.
Wassalamualaikum Wr. Wb
BD-081218xxxxxxx
Wa alaikumusalam Wr. Wb
Ibu BD yang baik,
Pada umumnya, setiap anak pernah mengalami kejadian di atas, saling meledek, diperlaukan kasar oleh temannya dan sebagainya. Orang tua manapun pasti akan merasa sedih atau marah, jika anaknya suka diledek atau diperlakukan kasar. Rasa kesal orang tua, semestinya tidak perlu diekspresikan seperti orang tua A. ini akan berefek buruk bagi anak-anak. Bisa jadi teman-teman A akan takut, atau merespon balik dengan memperlakukan A lebih parah dan kasar.
Ibu BD yang baik,
Jika anak diperlakukan kurang baik oleh temannya, diledek, diperlakukan kasar, semestinya yang dilakukan orang tua adalah mendekati anaknya. Tunjukkan empati terhadap kesedihannya. Tanyakan pendapatnya, apakah yang dikatakan teman-temannya itu benar atau salah. Ini mengajarkan anak untuk mengenali dirinya sendiri, sekaligus dapat dijadikan kesempatan bagi anak untuk memperbaiki diri. Misal, jika anak diejek karena tubuhnya gemuk, maka orang tua dapat mengajak anak untuk memperbaiki penampilannya agar tidak diejek teman-temannya lagi. Caranya, bisa dengan mengajak anak banyak melakukan aktivitas fisik dan berolahraga.
Ibu BD yang baik,
Coba ajak orang tua A bicara, sampaikan kepadanya untuk menemui orang tua teman-teman A dengan sikap tenang, tidak emosi. Anda bisa mendampinginya. Sampaikan kepada orang tua anak-anak yang kerap mengejek A tentang kebiasaan buruk anak mereka. Mintalah secara baik-baik agar mereka mengatakan kepada anak-anaknya untuk menghentikan kebiasaan buruknya. Sebab, kata-kata ejekan yang dilontarkan anak mereka menyakiti perasaan A dan orang tuanya. Katakan pada orang tua A dengan “melabrak” orang tua anak-anak yang mengejek A justru akan semakin memperuncing masalah. Dorong teman-teman A untuk meminta maaf kepada A dan kedua orang tuanya.
“Jika ada seseorang yang menghinamu dan memperlakukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR Abu Dawud)
Ibu BD yang baik,
Sampaikan baik-baik kepada orang tua A bahwa apa yang telah dilakukan pada teman-teman A adalah tidak bijak. Akan lebih baik jika, teman-teman A yang suka mengejek didekati, diajak bicara, tanyakan apa yang membuat mereka gemar mengejek A. Bila mereka tidak dapat menjawab, baru bersikap tegas tanpa harus dengan kekerasan dan intimidasi. Jelaskan pada teman-teman A, tak ada alasan yang kuat bagi mereka untuk mengucapkan kata-kata ejekan kepada A. Obrolan dengan anak yang sering mengejek A, akan mengajarkan kepada mereka untuk tidak sembarangan mengucapkan kata-kata ejekan.
Ibu BD yang baik,
Terkait dengan teman-teman A, jika orang tua A masih belum berubah sikapnya, sebaiknya tidak saling ketemu. Sikap kasar yang dilakukan orang tua A justru bisa menimbulkan ketakutan atau kebencian. Sekaligus juga memberikan contoh yang tidak baik pada anak-anak dalam menyelesaikan masalah. Anak banyak belajar dari apa yang didengar dan dilihatnya. Semestinya sebagai orang tua, lebih bijak memandang masalah seperti ini sebagai masalah yang biasa terjadi dalam pertemanan anak. Yang bisa diselesaikan dengan tenang. Ketengangan akan memunculkan pikiran yang jernih dan cara yang tepat dalam menyelesaikan masalah. Semoga Anda diberikan kemudahan dalam membantu menyelesaikan masalah mereka.[]
=========END==========
Memang dalam soal jawab keluarga islami tersebut disampaikan jawaban untuk opsi seorang pendidik. Namun sebagai orang tua tetap bisa mengambil hikmah dan manfaatnya dalam mengatasi anak suka meledek ini. Jangan lupa berbagi dengan yang lain. Semoga artikel yang kami sampaikan dalam situs kaos dakwah islami brand @kaosbapaksholeh ini bisa bermanfaat.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.