Terkadang suami gila kerja karena alasan tertentu. Bisa karena kebutuhan keluarga belum tercukupi atau memang workaholic. Nah, bagi istri, tentu harus pandai-pandai menyikapinya. Simak tips mengatasi suami gila kerja. Insyaa Allah bermanfaat untuk para istri. Artikel yang kami tampilkan di web kaos dakwah ini kami ambil dari tanya jawab sebuah majalah Islam. Semoga bermanfaat.
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati, Bagaimana cara mengingatkan suami yang gila kerja. Suami saya jika sudah bekerja sampai lupa waktu, bahkan waktunya pulang kantor, lebih suka telat untuk mengerjakan pekerjaan – pekerjaannya. Saya suka jengkel, diingatkan berkali – kali tidak diindahkan. Padahal saya terkadang butuh bantuan untuk menjaga anak – anak. Tapi rupanya dia tidak mau tau tentang hal ini. Belum lagi kalau di rumah, baru datang dari kantor, istirahat sebentar langsung sudah berkutat lagi dengan laptopnya sampai larut malam. Kalau diingatkan jawabannya banyak pekerjaan. Bagaiman saya harus menghapi hal seperti ini? Bagaiman cara mengingatkan agar diperhatikan dan dilakukan? Terimakasih untuk sarannya
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
UN – Bumi Allah
Wa’alaikumsalam Wr. Wb.
UN yang baik,
Bekerja adalah bagaian dari ibadah, jika diniatkan untuk memenuhi kebutuhan diri dan keluarga. Tanggung jawab seorang suami sebagai kepala keluarga adalah memberikan nafkah yang halal dan thayib bagi isteri serta anak – anaknya. Dalam banyak firman-Nya, Allah SWT memotivasi manusia agar senantiasa bekerja dalam kehidupannya.
“Kami telah membuat waktu siang untuk mengusahakan kehidupan (bekerja).” (QS. Naba’ : 11)
“Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingtalah Allah sebanyak – banyaknya supaya kamu beruntung”. (QS. Al – Jum’at: 10)
UN yang baik,
Rasulullah SAW memuliakan seorang laki–laki yang bekerja keras. Suatu ketika Rasullullah berjumpa dengan seorang tukang batu. Ketika itu Rasulullah melihat tangan buruh tukang batu terbesut melepuh, kulitnya merah kehitam – hitaman seperti terpanggang matahari. Rasulullah pun bertanya, “kenapa tanganmu kasar sekali?” si tukang batu menjawab, “Ya Rasulullah, pekerjaan saya ini membelah batu setiap hari, dan belahan batu itu saya jual kepasar, lalu hasilnya saya gunakan untuk memberi nafkah keluarga saya, karna itulah tangan saya kasar. “ Rasulullah adalah manusia paling mulia, tetapi orang yang paling mulia tersebut begitu melihat tangan si tukang batu yang kasar karna mencari nafkah yang halal, Rasul pun menggenggam tangannya, dan menciumnya, seraya bersabda , “inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama – lamanya”.
UN yang baik,
Suami pekerja keras merupakan sosok laki – laki yang bertanggung jawab terhadap keluarganya. Tapi, terkadang jika terlalu memiliki obsesi dengan pekerjaannya sehingga ia lupa akan keperluan keluarganya, bisa jadi akan membuat anda jengkel. Cobalah cari tahu lebih dalam, pahami dan identifikasi alasannya. Hal yang utama adalah memahami situasi mengapa suami anda begitu terobsesi dalam pekerjaanya. Bisa jadi hal tersebut merupakan bentuk tugas yang memang dilimpahkan kepadanya. Mungkin saja suami anda merupakan orang kepercayaan yang mampu menyelesaikan. Jika anda telas mengetahui alasannya, berikan semangat untuknya. Selipkan beberapa saran pada suami anda. Misalnya bagaimana seharusnya ia membagi waktu antara pekerjaan, keluarga, dan untuk dirinya sendiri. Hadirkan waktu yang berkualitas. Jika ia sedang bersantai di waktunya yang sempit, ciptakan waktu untuk kebersamaan keluarga. Manjakan suami dengan kegiatan yang menyenangkan, seperti membuatkan masakan kesukaannya.
UN yang baik,
Ada baiknya, anda juga melakukan instropeksi diri. Kenapa suami sering berlama – lama di kantor meski waktunya jam pulang. Bisa jadi, rumah tidak menjadi tempat yang paling nyaman untuk suami. Kepenatan di tempat kerja yang suami bawa pulang kerumah tentunya harus dapat Anda usir dengan memebuat kondisi rumah menjadi menyenangkan baginya. Anak – anak yang sulit dikendalikan atau Anda yang selalu menyambutnya dengan berbagai keluhan bisa jadi membuat suami lebih memilih untuk tetap dikantor. Jika anda semakin banyak menuntut, semakin besar kemungkinan suami menarik diri dari anda. Sebaliknya, berbicaralah dengannya, dan biarkan dia tahu bahwa anda juga membutuhkan waktu sebanyak waktu suami bekerja dikantornya. Sebagai istri, tentu saja ada saat – saat anda merasa bahwa suami telalu mementingkan pekerjaannya dan mengesampingkan anda dan juga anak – anak. Namun , percayalah bahwa hasil dari kerja keras suami insya Allah hanya demi kerluarga tecintanya. Jadi, jangan tunjukkan rasa kecewa anda dengan isyarat – isyarat atau bahkan mengabaikannya. Sebaiknya , dibicarakan langsung dengan secara terbuka dan cari solusinya, hingga suami menyadari ada beberapa hal yang hilang tanpa kehadirannya.
Sumber Media Umat 130
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.