Setidaknya, dalam sebuah keluarga, setiap anggota keluarga perlu berkumpul dan bercengkerama sekali dalam sehari. Maka, ruang keluarga menjadi penting sebagai ajang perkumpulan ini. Berikut adalah tips desain interior ruang keluarga yang bikin nyaman dan betah.
Tak dipungkiri, semakin beranjaknya anak menuju kedewasaan membuat kehidupan mereka semakin sibuk dengan kegiatan sekolah, les, main bersama teman, dan urusan di luar rumah lainnya.
Sebagai orang tua tentu semua tidak ingin hubungan keluarga menjadi renggang karena tidak adanya saling sapa di setiap anggota. Di samping memang sosok bapak kadang begitu jarang bisa ngobrol dengan anak, anak pun ketika di rumah lebih memilih habiskan watu di kamar saja.
Salah satu perkara yang jarang di cermati dalam sebuah keluarga adalah penataan rumah khususnya pada ruang keluarga. Sebagian rumah dibangun dengan tidak memperhatikan aspek-aspek yang penting dalam ruang keluarga.
Padahal ruang keluarga memiliki fungsi yang besar bagi keluarga itu sendiri. Ruang ini menjadi ajang berkumpul dan mengobrol. Kembali merajut kekeluargaan setelah seharian penuh menghadapi dunia. Oleh karenanya aspek ini juga penting untuk dipertimbangkan selain aspek biaya membangun rumah misalnya.
Anda tentu tak ingin fenomena anak jauh dari orang tua yang sering terjadi karena intensitas obrolan semakin berkurang ketika dewasa. Anda juga tak ingin, ketika pulang kerja, tidak ada tempat yang “netral” untuk istirahat ketika di rumah.
Tips Desain Interior Ruang Keluarga
Begitulah memang, ruang keluarga memegang peranan penting pada sebuah rumah. Ruangan yang bisa menjadi area berkumpul yang netral. Sambil menonton TV, ngobrol dengan tamu atau sanak keluarga lain yang berkunjung, atau sekedar menikmati camilan.
Kenapa ruang keluarga disebut sebagai ruangan netral adalah karena di ruang tersebut, orang tua bisa dekat dengan anaknya. Anak juga merasa asyik menikmati waktu bersama orang tua. Sebagai pesan bentuk parenting yang baik, ada baiknya, orang tua tidak melakukan penghakiman kepada anak ketika sedang menikmati waktu bersama.
Ada baiknya waktu di ruang keluarga di gunakan benar-benar untuk rehat dan berkumpul. Ini bukan berarti Anda adalah orang tua yang lembek dan tidak tegas. Anda tetap bisa jadwalkan untuk memberi nasehat kepada anak. Yang jelas, jangan terlalu sering.
Bukannya anak akan mendengarkan, ia justru akan malas untuk bertemu orang tua. Sebelum duduk bersama pun anak sudah tahu apa yang akan keluar dari mulut orang tua. Tentu sebagai orang tua, semua orang tidak mau terjadi hal tersebut.
Maka, dengan beberap tips membangun kedekatan ayah dan anak, dan kelembutan ibu, fungsi ruang keluarga yang merekatkan akan terasa maksimal. Lanjut kepada pembahasan tips desain interior ruang keluarga.
Setiap orang hendaknya tahu betapa pentingnya ruang keluarga yang nyaman dan bikin betah dengan visual yang menarik. Terkadang, pada beberapa kasus, setelah membeli furniture untuk ruang keluarga, banyak orang merasa kurang nyaman saat menggunakannya.
Justru kadang orang-orang merasa salah beli karena furniture itu kurang menarik. Seolah ada sesuatu yang salah terhadap furniture tersebut. Yang Anda sendiri bingung. Sebab ketika memutuskan untuk membelinya, Anda menaruh ketertarikan pada benda ini.
Sejatinya, Anda tidak benar-benar tahu letak salahnya ada dimana. Masalah seperti ini bisa terjadi ketika Anda melewatkan beberapa detail kecil dalam pengaturan tata letak furniture di ruang keluarga.
Tata letak memang begitu penting, sama pentingnya dengan fungsi ruang keluarga. Maka, beberapa tips desain interior ruang keluarga berikut harus Anda pahami dengan seksama.
1. Kalkulasi Jumlah Furniture
Pemakaian furniture yang berlebihan atau hanya sekedar dua barang sebenarnya tidak masalah. Pengkalkulasian jumlah furniture pada tata letak ruang keluarga tidak dilihat pada jumlah barangnya, tapi luas ruang yang dipakai.
Idealnya, barang-barang dalam ruang keluarga menggunakan sekitar 30-50 % luas ruangan. Sisanya hendaknya digunakan untuk kebutuhan sirkulasi. Tanpa adanya sirkulasi yang cukup, ruang keluarga justru akan terasa sesak.
Nah, untuk langkah awal dalam melaksanakan tips ini, Anda bisa pilih furniture yang pas dan mulai dari sofa. Sebab sofa yang akan paling memakan ruang. Setelah itu, Anda bisa tambahkan furniture kecil lain di sekitar sofa dengan tetap memperhatikan keleluasaan ruangan.
2. Penyesuaian Skala Furniture Dengan Luas Ruang Keluarga
Jika Anda merasa bahwa penggunaan sofa akan memakan begitu banyak ruang, mengingat luas ruang keluarga di rumah Anda tidak terlalu besar, Anda bisa gunakan tempat duduk bersama yang lain yang lebih ringkas.
Hal ini juga berlaku bagi furniture lain dengan ukuran yang besar. Seperti lemari pajangan, atau meja. Biasanya ruang keluarga juga diisi dua perabotan itu.
3. Perabotan Tidak Melulu Harus Menempel Ke Tembok
Kecenderungan orang untuk meletakkan barang di sisi tembok mengakibatkan area mati di tengah ruangan yang dibiarkan kosong. Banyak orang cenderung menaruh vas bunga, sofa, atau meja di sisi-sisi tembok. Mungkin rencananya supaya ruangan terkesan luas.
Fenomena ini sebenarnya tidak terlalu bermasalah jika ruang keluarga Anda minimalis dan tidak begitu luas. Namun untuk ruang keluarga yang luas, membiarkan tengah ruangan kosong rasanya sangat kurang nyaman.
Jika ruangan keluarga Anda tergolong luas, untuk mengisi ruang tengah yang biasa dibiarkan kosong adalah dengan menaruh karpet untuk duduk di bawah. Ini bisa bermanfaat untuk anggota keluarga yang sedang makan atau anak-anak yang sedang bermain.
Sebab sejatinya ruang keluarga berfungsi sebagai area untuk berkumpul. Anda juga bisa taruh sofa di tengah ruangan sehingga semua orang bisa duduk berdekatan dan berbincang dengan nyaman.
Sebenarnya menaruh perabotan disisi tembok adalah trik desain interior juga. Namun kadang ini malah menimbulkan masalah baru seperti yang dibahas barusan. Untuk mencounternya, gunakan trik desain interior ini.
4. Penggunaan Karpet Di Ruang Keluarga
Nah, kini ada baiknya pembahasan masuk ke dalam tips pemilihan karpet untuk duduk bersama. Penggunaan karpet bertujuan untuk mempertajam perbedaan antara satu area dengan area lain.
Karpet juga bisa digunakan di bawah furniture. Dengan begitu, kenyamanan dan rasa bersih akan lebih terasa dalam ruang keluarga. Pilihlah tipe karpet sesuai dengan selera. Disarankan, untuk menggunakan karpet yang tidak begitu tebal tapi tetap enak untuk diduduki.
5. Tips Desain Interior Ruang Keluarga, Pencahayaan
Salah satu tips yang ekonomis namun mampu meningkatkan nilai estetika dalam seluruh ruang keluarga adalah pencahayaan. Pencahayaan mempengaruhi suasana. Lampu yang direkomendasikan untuk ruang keluarga adalah soft white (2700-300 kelvin).
6. Tips Desain Interior Ruang Keluarga, Area Dinding
Saat hendak melakukan penataan ruangan, mayoritas orang lebih difokuskan dengan furniture yang secara visual terlihat horizontal. Padahal dalam menata interior, perabotan yang vertikal juga perlu diperhatikan.
Perabotan vertikal yang biasanya dilupakan, dan bisa jadi ide furniture baru adalah tanaman gantung, rak lemari gantung, cermin, atau lukisan dinding. Jika merunut pada konsep interior rumah Islami, Anda bisa gunakan kaligrafi atau furniture tempelan dinding bergaya Islam lainnya.
Nah, bagaimana? Apakah informasi ini mencerahkan? Semoga artikel ini bisa membatu Anda dalam menata ruang keluarga jadi lebih baik lagi. Website kami menyajikan banyak sekali artikel informatif yang bisa Anda kunjungi kapan pun Anda luang.[]
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.