Kaos Distro Muslim Kaos PERLAWANAN

posted in: Artikel | 0

Pernah melihat sticker, topi, jaket, kaos dan barang-barang lain dengan gambar Che Guevara?. Cukup ironi memang, Indonesia negeri yang mayoritas penduduknya muslim namun banyak yang menjadika Che sebagai panutan. Meski terkadang disangsikan apakah mereka yang menggunakan produk tersebut tahu garis besar kehidupan Che. Terlebih lagi tahu apa yang Che perjuangkan, apakah hal yang dibawa Che sejalan dengan Islam atau tidak. Dari produk kaos grosiran hingga kaos kualitas distro tergiur untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah dari desain bergambar Che. Memang sekilas melihat foto Che tergambar sesosok lelaki yang macho. Sosok revolusioner yang pernah bersama Fidel Castro ini memang terlihat lelaki sejati. Bisa jadi ini salah satu daya tariknya. Bagaimana dengan kaos distro muslim?

Terjadi ikhtilaf dikalangan ulama perihal hukum menggambar makhluk hidup. Kami pribadi mengambil hukum tidak bolehnya menggambar makhluk yang bernyawa, meski hanya separo badan. Agaknya itu yang menjadikan kaos distro muslim tidak mengambil corak desain gambar tokoh-tokoh muslim. Apalagi sampai memvisualisasikan wajah Rasulullah, hal yang haram dilakukan. Jangankan Rasulullah, visualisasi dari wajah para sahabat pun jadinya hanya imajinasi belaka. Karena tidak pernah ada foto yang bisa menjadi patokan. Kejadiannya akan mirip dengan apa yang terjadi pada agama Nasrani ketika mereka memvisualisasikan wajah Yesus.

Apakah Islam kekurangan tokoh-tokoh besar dan revolusioner? Jawabnya TIDAK. Kita mengenal Shalahudin Al Ayyubi yang membebaskan Palestina. Thariq bin Ziyad yang menaklukan Spanyol. Muhammad Al Fatih yang menjadikan bisyarah Rasul menjadi kenyataan dengan dikuasainya Konstantinopel. Dari sini bisa kita simpulkan bahwa kaum Muslimin memiliki banyak orang yang lebih hebat dari Ernesto Che Guevara. Banyak wajah tokoh yang bisa menjadi inspirasi desain kaos distro muslim. Apalagi jika kita membandingkan Rasulullah Muhammad Shallahu Alaihi Wasalam dengan Che, sangat jauh perbandingannya. Beliau sosok yang mempu membangkitkan bangsa Arab hingga menjadi pemimpin dunia selah 7 abad lebih. Meski saat ini warisan pemerintahan yang berupa sistem khilafah sudah tidak ada lagi. Namun tetap menginspirasi kaum muslimin untuk mewujudkan kembali hal tersebut. Jauh bukan? Jika Che dianggap sebagai tokoh anti penjajahan, maka Rasulullah yang telah membebaskan penghambaan manusia kepada manusia tentu bisa kita sebut juga anti penjajahan.

Jika Che dianggap sebagai simbol perlawanan terhadap penjajahan. Sesungguhnya saat ini terjadi pula penjajahan atas diri manusia. Jika dulu penjajah membawa senjata dan tentara untuk mengambil kekayaan alam. Saat ini penjajahan dikendalikan lewat meja-meja perundingan dan diplomasi. Sama saja. Kekayaan alam indonesia tetap terangkut oleh perusahaan multinasional dari negara-negara kapitalis. Terlebih lagi sebagai ummat Islam, dengan tidak diterapkannya aturan Islam dalam kehidupan, hal tersebut adalah penjajahan yang sebenarnya atas kaum muslimin. Umat islam dipaksa secara halus untuk tunduk dengan aturan manusia, sementara ketundukan tertinggi ummat hanyalah pada Sang Pencipta. Brand clothing Islami bisa menjadikan hal ini sebagai inspirasi desain kaos distro muslim mereka.

Rata-rata kaos distro muslim yang menggambarkan perlawanan terhadap penjajahan sekarang bertema Palestina. Memang secara fisik saudara kita di Palestina terjajah oleh Zionis. Namun ketika tidak diiringi solusi pembebasan yang benar, yang terjadi malah mengaburkan pemikiran kaum muslimin. Semisal dengan menerima solusi 2 negara. Palestina merdeka berdampingan dengan Israel. Seolah-olah nation state dibolehkan dalam Islam. Atau solusi diarahkan kepada kegiatan donasi, “share donate pray”. Menurut hemat kami, hal tersebut merupakan solusi jangka pendek, karena tidak menyelesaikan akar masalah dari kaum muslimin. Ummat perlu diedukasi dengan solusi yang benar, yaitu diterapkannya kembali sistem Islam yang kemudian akan membebaskan tanah Palestina serta menyatukan kaum muslimin diseluruh dunia.

Maka jika ada brand kaos dakwah yang ingin mengambil tema perlawanan terhadap penindasan dan penjajahan harus diarahkan untuk membangun kembali sistem Islam. Hal tersebut bisa dilakukan dengan menunjukkan kelemahan Ideologi yang dipakai saat ini dan dengan memberikan gambaran ideal penerapan Islam pada ummat. Sebagai contoh kami pernah melihat desain kaos distro muslim bertuliskan “Syariat Harga Mati”, “Democracy must die”, “The Caliphate Rises”, “Terapkan syariat tanpa syarat” dan sebagainya. Harapannya dengan hadirnya brand kaos distro Islami tersebut dapat memantik pemikiran ummat agar meninggalkan sitem kapitalisme dan hijrah agar mau diatur dengan sistem Islam saja.

Baca juga : Kaos Distro Muslim, Kenapa Tidak?

Follow Suryono:

Brand kaos distro muslim Kaos Bapak Sholeh adalah brand clothing dari Jogja. Kami membuat kaos distro muslim bertema keluarga. Semoga menjadi wasilah untuk menjadi pribadi yang lebih bertaqwa dan mendekat dengan Nya.

Leave a Reply