Kamis sore, 26 Mei 2016 kami menyempatkan diri mampir ke Sugara Milk di dekat Rumah Sakit Wirosaban Jogja. Sugara milk adalah sebuah tempat makan yang luas dan menyediakan menu minuman susu serta camilan. Karena parkirannya luas, tempat ini sering dijadikan tempat kumpul anak-anak motor dan club mobil juga. Kedatangan kami waktu itu untuk bertemu dengan pak Ali Madkhan, owner dari Sugara Milk, untuk mengantarkan pesanan Kaos Bapak Sholeh. Kebetulan beliau ikut memesan kaos dengan tema Great Husband, atau dalam kode kami kodenya KBS-08-DG.

Saat itu kami berbincang-bincang seputar kehidupan dan bisnis beliau. Melihat ramenya Sugara milk, siapa yang tahu bahwa beliau memiliki masa kritis dalam dunia bisnisnya. Mulai berbisnis sembako sejak kuliah, omzet bisnis sembako meroket naik. Beliau pun merubah haluan bisnis pakaian. Modal yang besar dan tak tanggung-tanggung didapat dari Bank. Karena track record bisnis yang bagus. Pinjaman dari bank pun mengalir dengan mudahnya, hingga suatu saat beliau menyadari bahwa hutang di bank lah yang melilit kehidupan dan keluarganya.

Suatu saat bisnis pakaian beliau mengalami kemandekan dan masih menyisakan hutang ratusan juta. Saat dalam kondisi tersebut, debt collector dari bank silih berganti menarik uang dari beliau. Hingga akhirnya beliau berkonsultasi ke PPPA Darul Quran, disana beliau diminta menuliskan 10 dosa dan menjaga amalan sholat dimasjid. Akhirnya lambat laun beliau mendapatkan kemudahan dalam bisnisnya saat membuka Sugara Milk dan sanggup melunasi hutang dari bank tersebut.
Baca juga : Belajar Jadi Pengusaha Rindu Syariah dari Owner Simpy Fresh Laundry
Keteguhan Istri, Salah Satu Kunci Melewati Masa Sulit
Yang luar biasa dari cerita pak Madkhan adalah bagaimana sikap istri beliau menghadapi berbagai himpitan tersebut. Memang benar kiranya jargon, dibalik pria yang sukses terdapat wanita yang hebat. Istri beliau saat menghadapi masa sulit berupaya menyembunyikan setiap ada debt collector datang kerumah saat pak Madkhan keluar bekerja. Dengan tidak disampaikan ke pak Madkhan, beban pak Madkhan pun bisa lebih ringan. Selain itu istri beliau memilih untuk menemani di masa-masa sulit, bukan malah meninggalkan. Suatu hal yang patut dicontoh oleh perempuan masa kini.
Semoga cerita bapak Ali Madkhan, bisa menjadi inspirasi kita dalam menghadapi segala cobaan, selalu mendekat kepada Sang Pencipta dan menciptakan peluang dengan berbagai macam cara yang halal. 🙂
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.