Dalam sejarah kaum muslimin, terdapat sosok-sosok hebat para sahabat yang bisa menjadi tauladan bagi keluarga kita. Tauladan dalam kepemimpinan, tauladan dalam kesederhanaan bahkan tauladan dalam bisnis. Memang sahabat nabi bukanlah orang yang maksum dan terbebas dari dosa. Namun mereka adalah orang-orang yang dibimbing langsung oleh Rasul, kualitas mereka tak perlu diragukan lagi. Hasil dari tempaan berbagai macam ujian dakwah, baik saat di Makkah ataupun di Madinah.
Beberapa contoh sahabat yang menjadi pengusaha, di antaranya : Abu Bakar Ash Shidiq, Utsman bin Affan, Abdurahman bin Auf. Cerita bagaimana mereka mengorbankan harta benda untuk kepentingan Islam tak perlu diragukan lagi. Pantaslah jika mereka menjadi salah satu dari orang-orang yang Nabi Muhammad SAW sebutkan akan memasuki surga Nya kelak sebagaimana disebutkan dalam hadist 10 sahabat yang akan mendapatkan surga berikut.
“Dari Abdurrahman bin ‘Auf, dia berkata: Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda: Abu Bakr di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah di surga, Az Zubair di surga, Abdurrahman bin ‘Auf di surga, Sa’d di surga, Sa’id di surga, dan Abu Ubaidah ibnul Jarrah di surga.” [HR At Tirmidzi (3747), hadits shahih.]”
Selasa 28 Mei 2016 lalu, untuk kedua kalinya bapak Agung N Susanto, owner dari Simply Fresh Laundry, Simply Homy dan beberapa bisnis lain membeli kaos dakwah Kaos Bapak Sholeh untuk kedua kalinya. Pembelian beliau yang pertama adalah baju kaos dengan tema “Bertekad Ajak Anak Istri Ke Surga Nya“, sedangkan kali ini beliau membeli kaos bertema kaligrafi kufi “Baiti Jannati“.
Satu hal yang bisa kita ambil teladan dari beliau, ditengah kesibukan bisnis nya, beliau mengalokasikan waktu untuk menjadi pengurus PRS (Pengusaha Rindu Syariah) Jogja. Sebuah perkumpulan pengusaha Islam yang menginginkan Islam tidak hanya sebagai agama ritual, namun juga diterapkan dalam kehidupan. Hal yang sangat jarang ditemui oleh para pengusaha. Tak heran jika pada saat zaman Rasulullah pun, kebanyakan orang yang mengikuti Islam adalah dari kalangan orang “lemah”. Tentunya ini bisa menjadi cambukan bagi kita agar senantiasa memperjuangkan Islam dalam kehidupan.
Berbicara tentang Islam dan Bisnis, tidak bisa untuk dilepaskan satu sama lain. Islam mengatur masalah bisnis juga. Mulai dari aqad kerja sama, jenis transaksi, riba, hingga makro ekonomi. Beliau dan rekan-rekan di PRS Jogja sering mengadakan diskusi dan kegiatan untuk pengusaha dan umum yang membahas hal tersebut. Alhamdulillah, melalui forum Islamic Business Coaching yang rutin diadakan PRS Jogja 2 minggu sekali, banyak lahir pengusaha-pengusaha muslim yang berhijrah dari cara-cara bisnis yang tidak islami ke bisnis Islami. Semoga kelak bisa menjadi pengusaha hebat sekelas sahabat Rasulullah.
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.