Inilah Tips Memberikan Makanan untuk Anak dalam ISLAM

posted in: Artikel | 2

Kaos Dakwah | Memberikan makanan untuk anak adalah salah satu kewajiban orang tua. Makanan yang diberikan tentunya makanan yang halal dan thoyyib karena kita adalah orang tua muslim. Dalam hukum Islam, makanan halal adalah makanan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi oleh Pembuat Hukum yaitu Allah SWT. Sedangkan thoyyib adalah makanan yang baik dan mampu memberikan pengaruh yang baik pada anak dan perkembangannya. Secara ringkas makanan yang thoyyib adalah makanan yang sehat. Beruntung sekali Indonesia dikarunia berbagai macam sumber makanan dan minuman yang melimpah. Bahkan beberapa komoditas masuk dalam daftar top ten penghasilnya di dunia, seperti kopi misalnya.

Agama Islam berbeda dengan agama lainnya. Islam merupakan agama yang sempurna karena mengatur setiap sendi kehidupan, dari bernegara, mengenakan pakaian hingga makanan. Islam mengatur makanan untuk anak agar memberikan kebaikan, kesehatan, serta meningkatkan kualitas hidup umat muslim diseluruh dunia. Diantara cara Islam memberikan panduan makanan halal pada anak-anak adalah sebagai berikut.

1. Memberikan makanan yang halal
Ada banyak ayat Al Quran yang mengajarkan kepada manusia untuk memilih makanan yang halal. Allah SWT berfirman :

يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا

Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi” [Al-Baqarah : 168]

Allah SWT berfirman :

يَسْأَلُونَكَ مَاذَا أُحِلَّ لَهُمْ ۖ قُلْ أُحِلَّ لَكُمُ الطَّيِّبَاتُ

Mereka menanyakan kepadamu: “Apakah yang dihalalkan bagi mereka?” Katakanlah: “Dihalalkan bagimu yang baik-baik.”. [Al-Maidah: 4]

Buah Pepaya Sebagai Salah Satu Contoh Makanan Halal dalam Islam

Dengan memberikan makanan yang halal kepada anak, orang tua akan memperoleh pahala dari Allah SWT karena menjalankan perintahNya. Sebaliknya, ketika orang tua memberikan makanan yang haram pada anak bukan karena terpaksa orang tua akan mendapatkan dosa. Dalam Al Quran disebutkan beberapa makanan yang haram untuk dimakan, diantaranya ada dalam firman Allah SWT pada surat Al Maidah ayat 3 :

حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya”. [Al-Ma`idah: 3]

Apakah makanan yang haram hanya yang disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 3? Tentu tidak, masih ada banyak makanan haram dalam Islam, sebagai orang tua kita harus belajar lebih giat ilmu agama agar tidak salah melangkah. Bebera contoh makanan halal yang bisa kita berikan pada anak misalnya emping melinjo, buah jambu, buah mangga, daging sapi, kambing dan masih banyak lagi tentunya.

2. Memberikan makanan yang thoyyib
Salah satu dalil yang memerintahkan untuk memakan makanan yang halal dan thoyyib ada dalam firman Nya berikut :

وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ

Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” [Al-A’raf : 157]

Ada banyak makanan yang halal tetapi tidak thoyyib. Jika makanan yang tidak thoyyib diberikan kepada anak-anak kita, dikhawatirkan akan mempengaruhi tumbuh kembang anak. Contoh makanan dan minuman halal tetapi tidak thoyyib adalah mie instan, fast food, soft drink dan sebagainya. Berikan makanan yang sehat dan bergizi lagi halal untuk anak-anak kita. Lebih baik lagi jika orang tua mengupayakan memasak sendiri, selain berpahala karena dalam rangka menjalankan ketaatan kepadaNya, kebersihan dan rasa bisa diperhatikan.

3. Menghindari makanan yang syubhat
Makanan halal mudah untuk diketahui, makanan haram juga mudah untuk diketahui. Tetapi terkadang ada makanan yang masih ragu apakah halal atau haram. Kondisi tersebut biasa disebut dengan syubhat. Dari An Nu’man bin Basyir radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ الْحَلاَلَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشْتَبِهَاتٌ لاَ يَعْلَمُهُنَّ كَثِيرٌ مِنَ النَّاسِ فَمَنِ اتَّقَى الشُّبُهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِينِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ وَقَعَ فِى الْحَرَامِ كَالرَّاعِى يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوشِكُ أَنْ يَرْتَعَ فِيهِ أَلاَ وَإِنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى أَلاَ وَإِنَّ حِمَى اللَّهِ مَحَارِمُهُ

Sesungguhnya yang halal itu jelas, sebagaimana yang haram pun jelas. Di antara keduanya terdapat perkara syubhat -yang masih samar- yang tidak diketahui oleh kebanyakan orang. Barangsiapa yang menghindarkan diri dari perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. Barangsiapa yang terjerumus dalam perkara syubhat, maka ia bisa terjatuh pada perkara haram. Sebagaimana ada pengembala yang menggembalakan ternaknya di sekitar tanah larangan yang hampir menjerumuskannya. Ketahuilah, setiap raja memiliki tanah larangan dan tanah larangan Allah di bumi ini adalah perkara-perkara yang diharamkan-Nya.” (HR. Bukhari no. 2051 dan Muslim no. 1599)

Dari hadist diatas kita bisa mengambil pelajaran bahwa meninggalkan yang syubhat lebih utama. Contoh kondisi syubhat adalah ketika kita mendengar desas desus warung bakso X memakai daging babi tetapi kita belum menanyakannya, maka lebih baik tidak membeli bakso di warung X terlebih dahulu sampai kita tahu dengan pasti. Contoh lain, sebagian ulama membolehkan memakan tape, tetapi ada sebagian yang mengharamkan tape, maka langkah aman kita adalah dengan tidak memakan tape sampai kita tahu dengan pasti hukum yang lebih kuat yang mana diantara dua kondisi tersebut.

4. Mengajarkan makan dan minum sesuai dengan syariat Islam
Islam memiliki syariat yang mengatur makan dan minum. Diantaranya adalah makan dengan duduk, berdoa sebelum makan, menggunakan tangan kanan, dan berdoa setelah makan. Selain itu Rasulullah SAW juga mengajarkan untuk berhenti makan sebelum kenyang. Anak-anak kita perlu diajarkan sejak dini untuk makan dengan adab yang islami.

Inilah beberapa hal yang dapat menjadi tips, cara atau panduan memberikan makanan untuk anak dalam Islam. Ingatlah bahwa makanan akan menjadi penumbuh daging dalam jiwa dan raga anak kita. Oleh karena itu, makanan sehat untuk anak memang patut untuk menjadi perhatian kita sebagai orang tua. Tetap semangat untuk menjadikan anak-anak kita menjadi anak sholeh dan sholehah, ditangan merekalah risalah Islam insyaa Allah akan disebarkan hingga seluruh penjuru dunia. Jazakumullah khairan katsir sudah membaca tips memberikan makanan halal untuk anak ini. Wallahualam bishowab.

Follow Suryono:

Brand kaos distro muslim Kaos Bapak Sholeh adalah brand clothing dari Jogja. Kami membuat kaos distro muslim bertema keluarga. Semoga menjadi wasilah untuk menjadi pribadi yang lebih bertaqwa dan mendekat dengan Nya.

2 Responses

  1. Pusat Emping Melinjo

    Point ke 4 benar sekali min…
    “4. Mengajarkan makan dan minum sesuai dengan syariat Islam”

Leave a Reply